Medan, StartNews Bulan Ramadan memberi berkah tersendiri bagi para pedagang makanan khas Mandailing di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Salah di antaranya, pedagang pakat yang berlapak di Jalan Letda Sujono, Kecamatan Medan Tembung, Medan.
Umi Siregar, pedagang pakat, mengaku mampu meraih omzet hingga berkali-kali lipat meningkat saat memasuki bulan Ramadan. Dia menyebut dalam sehari bisa menjual sampai 1.000 batang rotan.
“Memang tiap hari jualan, tapi lebih enak jualan di bulan Ramadan karena peminat di bulan puasa itu banyak. Kalau hari biasa orang arisan saja yang banyak beli,” kata Umi Siregar seperti dikutip dari RRI.co.id, Selasa (5/4/2022).
Umi sendiri mematok harga pakat Rp10 ribu per porsi. Sedangkan satu porsi pakat berisi empat batang rotan yang sudah lebih dulu dimasak dengan cara dibakar.
“Biasa mereka jadikan lalapan, bisa juga untuk obat penyakit gula (diabetes),” ujarnya.
Sementara Wulan Nasution (45) mengaku sudah menjadi pelanggan tetap dan rutin mengonsumsi pakat. Dia yakin selain menambah nafsu makan, pakat juga dipercaya dapat mengobati penyakit diabetes.
“Rasanya manis, enak, nambah selera makan. Iya, yang jelas obat gula. Ciri khas orang Gunungtua ini, orang Mandailing lah, setiap bulan puasa inilah ciri khasnya,” ucapnya.
Perlu diketahui, pakat merupakan makanan khas Mandailing yang berbahan dasar pucuk rotan yang masih muda. Masyarakat Mandailing mempercayai pakat mampu mencegah penyakit diabetes.
Selain menjual pakat, Umi juga menjajakan beberapa makanan khas Mandailing lainya seperti sambal cabai asam pakat, anyang dan holat, serta ikan baung bakar khas Mandailing.
Sumber: RRI
Discussion about this post