Medan, StartNews – Untuk membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menurunkan angka stunting, Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah meminta 1.100 mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) ikut menyosialisasikan stunting di 88 desa di Sumut.
Musa Rajekshah menyampaikan permintaan itu saat melepas 1.100 mahasiswa UISU yang akan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, di Kampus UISU, Jalan Sisingamangaraja Medan, Selasa (12/7/2022).
“Saat ini angka stunting di Sumut lebih tinggi dibandingkan nasional. Angka stunting kita masih 25,8 persen. Kita berharap sampai tahun 2024, kita targetkan angka stunting kita (Sumut) bisa 14 persen,” ujarnya di hadapan para mahasiswa.
Dia juga mengatakan mahasiswa harus mengetahui stunting. Sebagai calon ibu dan ayah, mahasiswa harus mengampanyekannya nanti di desa. Dalam kesempatan itu, mereka juga dibekali pengetahuan stunting oleh BKKBN Sumut.
Kepada mereka, pria yang akrab disapa Ijeck tersebut menjelaskan bahwa stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.
“Adik-adik mahasiswa harus tahu ini agar dapat menyosialisasikannya di desa nanti. Ajak masyarakat kita konsumsi makanan yang bergizi. Makanan bergizi tak harus mahal. Ajak mereka merawat lingkungan yang bersih dan lain sebagainnya. Lihat juga nanti sanitasinya,” harap Ijeck.
Ijeck juga mengatakan dari desalah bisa membangkitkan ekonomi Sumut. Hal tersebut sesuai tema KKN dan keinginan Pemprov Sumut untuk membangun desa menata kota. “Adik-adik cari juga potensi desanya. Bantu kembangkan. Dari sanalah kita bisa memajukan desa dan membangkitkan ekonomi desa kita,” ucapnya.
Sementara Ketua Umum Yayasan UISU Prof. Ismet Danial Nasution berharap selama 40 hari mahasiswa di desa akan menjadi duta-duta UISU dan ikut membangun desa. “Masing-masing punya potensi dan saya harap bisa membantu membangun desa,” harapnya.
Hal yang sama juga diharapkan Rektor UISU Yanhar Jamaluddin. Yang menjadi target 88 desa itu ada di 20 kecamatan dan empat kabupaten, yakni Kabupaten Langkat, Serdangbedagai, Batubara, dan Labusel. “Jaga sikap selama di desa karena nilai paling utama adalah sikap kita oleh masyarakat,” ucapnya.
Reporter: Rls