Bukittinggi, StartNews – Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Rabu (10/1/2024) pukul 16.10 WIB. Namun, tinggi kolom abu tidak teramati karena tertutup kabut.
Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 31 mm dan durasi sementara ini ± 34 detik.
Reporter StartNews, Romi Hidayat, melaporkan, hingga sore erupsi masih berlangsung. Saat ini Gunung Marapi berada pada status Level III (Siaga).
Dengan demikian, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki serta wisatawan agar tidak memasuki dan beraktivitas di wilayah radius 4.5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran dan bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi juga diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama saat musim hujan.
Jika terjadi hujan abu, maka masyarakat diimbau menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu, juga mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh
Seluruh pihak juga diminta menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Pemerintah Kota Bukittinggi, Pemerintah Kota Padang Panjang, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, dan Pemerintah Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jalan Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.
Reporter: Romi Hidayat