Aceh Utara, StartNews – Sebanyak 31.843 jiwa mengungsi akibat banjir melanda wilayah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Peristiwa itu juga menyebabkan tiga orang meninggal dunia. Segala bentuk bantuan juga telah dikerahkan, seperti perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak.
Pemerintah Provinsi Aceh telah memberikan bantuan berupa beras 5.000 kilogram, minyak goreng 500 liter, gula pasir 250 kilogram, air mineral dalam kemasan 400 kardus (6.000 liter) dan telur ayam buras 6.000 butir serta mi instan 500 kardus.
“BPBD bersama dinas sosial setempat membuat dapur umum guna memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan persnya, Kamis (6/1/2022).
Menurut dia, banjir terjadi akibat hujan dengan intensits tinggi mengakibatkan tiga sungai meluap, antara lain Sungai Krueng Peutoe, Krueng Keureuto, dan Krueng Pirak pada Jumat (30/12/2022) pukul 07.00 waktu setempat dengan tinggi muka air 10 sampai 60 sentimeter.
“Banjir merendam 11.511 unit rumah pada 120 gampong di 17 kecamatan, antara lain Kecamatan Dewantara, Sawang, Banda Baro, Cot Girek, Matangkuli dan Lhoksukon,” rincinya.
“Selanjutnya Kecamatan Pirak Timu, Tanah Luas, Samudera, Langkahan, Kuta Makmur, Geureudong Pase, Syamtalira Aron, Paya Bakong, Tanah Pasir, Baktiya Barat dan Simpang Keuramat,” tambahnya.
Selain itu, kata dia, banjir juga mengakibatkan beberapa kerusakan meliputi satu unit jembatan rusak ringan, dua tanggul jebol serta 41 hektare lahan sawah terdampak.
“Guna mengantisipasi adanya peningkatan debit air, BPBD melakukan monitoring situasi dan kondisi di 27 kecamatan se-Kabupaten Aceh Utara melalui radio, laporan camat, whatsapp grup, media sosial serta laporan masyarakat,” jelasnya.
Bupati Aceh Utara juga telah menetapkan SK Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir dengan Nomor 360/1/2022 yang berlangsung selama 14 hari terhitung sejak tanggal 2 Januari sampai dengan 15 Januari 2022.
Kondisi mutakhir saat ini banjir di beberapa kecamatan sudah mulai surut. Adapun kecamatan yang masih terdapat genangan air adalah Kecamatan Matangkuli (0-70 cm), Tanah Luas (30-70 cm), dan Tanah Pasir (0-60 cm).
Berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Aceh Tenggara dan Aceh Utara memiliki potensi bahaya banjir dan banjir bandang pada tingkat sedang hingga tinggi.
Berdasarkan prakiraan cuaca tiga harian per 6 sampai 8 Januari 2021 yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kabupaten Aceh Tenggara dan Utara didominasi cuaca cerah dan cerah berawan.
Merespons hal tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi dengan langkah-langkah pencegahan seperti melakukan susur sungai bersama para ahli untuk membersihkan material yang menghambat aliran air, pemantauan dan pemeliharaan kondisi tanggul, serta memantau peningkatan debit air ketika wilayah pemukiman diguyur hujan lebat.
“Perangkat daerah setempat juga dapat mempersiapkan rencana kedaruratan seperti evakuasi dan penyaluran bantuan sekaligus penyiapan fasilitas dalam mendukung pelaksanaan protokol kesehatan dalam mencegah penularan Covid-19 di pengungsian,” tandasnya.
Reporter: Rls