Jakarta, StartNews – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan dana desa sebesar Rp 34,72 triliun atau 51,35 persen telah tersalur ke rekening kas desa hingga 12 Juli 2022.
“Dana desa yang tersalurkan itu lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 28,59 triliun,” kata Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam konferensi pers penggunaan dana desa yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (12/7/2022).
Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini optimistis penyerapan dana desa yang meningkat itu mendorong percepatan pembangunan di desa. “Ada progres yang bagus dari penyerapan dana desa, pemulihan ekonomi nasional level desa betul-betul menjadi fokus kita,” ucapnya.
Dia menyampaikan dana desa yang sudah dicairkan itu tersebar ke 73.255 desa atau 98 persen desa dari total 74.961 desa di Indonesia. Rinciannya, penggunaan dana desa untuk bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 9,54 triliun kepada 6,45 juta keluarga penerima manfaat, Padat Karya Tunai Desa (PKTD) sebesar Rp 1,08 triliun dengan menyerap sebanyak 567.063 tenaga kerja warga desa.
Kemudian, untuk desa aman Covid-19 sebesar Rp 2,94 triliun, ketahanan pangan sebesar Rp 5,95 triliun, dan kegiatan prioritas desa lainnya sebesar Rp 15,19 triliun.
Dalam kesempatan itu, Gus Halim juga menyatakan dana desa untuk PKTD telah melibatkan sebanyak 59.315 pekerja perempuan dan 19.228 perempuan kepala keluarga (PEKKA).
“Jumlah pekerja yang paling penting adalah pekerja perempuan kepala keluarga dan pekerja perempuan. Ini selaras dengan yang kita harapkan, yakni keterlibatan perempuan di dalam memanfaatkan program Padat Karya Tunai Desa,” tuturnya.
Gus Halim berharap jumlah pekerja perempuan terus meningkat, sehingga mendorong daya beli masyarakat, terutama dari kelompok marginal.
“Memang target dari padat karya tunai desa adalah upaya peningkatan daya beli warga masyarakat, utamanya masyarakat dari kelompok marginal,” katanya.
Reporter: Rls