Kotanopan, StartNews – Warga 14 desa di Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mengusir harimau agar tidak memasuki areal persawahan dan perkebunan warga, Sabtu (10/2/2024). Caranya, warga beramai-ramai memasuki hutan dengan membawa bunyian-bunyian atau sejenis dentuman.
Warga yang terlibat dalam aksi itu berasal dari Desa Manambin, Desa Muara Siambak, Desa Padangbulan, Desa Gunungtua Muara Soro, Desa Hutabaringin, Desa Tombang Bustak, Desa Gading Bain, Desa Sayurmaincat, Desa Simpang Tolang Jae, Desa Simpang Tolang Julu, Desa Hutapuli, Desa Ujung Marisi, Desa Sibiobio, dan Desa Pagar Gunung.
Dalam kesempatan itu, warga Desa Gunungtua Muara Soro yang berangkat ke hutan sempat melihat harimau berbadan besar di wilayah Aek Sibatu. Setelah dibunyikan dentuman, harimau itu masuk ke dalam hutan.
Aksi tersebut dilakukan warga, karena harimau kerap muncul di areal persawahan dan perkebunan dalam dua bulan terakhir, sehingga membuat warga resah. Pasalnya, banyak jejak binatang buas itu ditemukan di pematang sawah dan perkebunan membuat warga ketakutan beraktivitas di sawah dan kebun. Apalagi empat bulan sebelumnya, harimau memakan dua ekor sapi milik warga di Desa Gunungtua.
Aksi menghalau harimau itu dilakukan atas kesepakan para kepala desa di wilayah Rura Aek Singengu, Rura Aek Soro, Rura Aek Siambak, dan Aek Sibatu yang selama ini kerap disambangi harimau. Mayoritas warga di wilayah itu sudah enggan beraktivitas di kebun, karena kerap menemukan jejak harimau.
Aksi warga menghalau binatang yang dilindungi itu dipantau Camat Kotanopan Ahmad Pamilu Daulay, pihak Taman Nasional Batang Gadis (TNBG), personil Koramil 14 Kotanopan, Polsek Kotanopan, dan 14 kepala desa di Kotanopan.
Ratusan warga bergerak secara serentak ke dalam hutan dengan membunyikan dentuman. Bahkan, banyak warga membawa gong untuk ditabuh di dalam hutan.
Sebelum bergerak ke hutan, Camat Kotanopan Ahmad Pamilu Daulay sempat memberikan arahan kepada warga di Desa Gunungtua Muara Soro. Dia berharap aksi warga itu dapat mendesak harimau masuk lebih jauh ke dalam hutan, sehingga tidak lagi menganggu aktivitas warga di kebun dan sawah.
Dia juga berpesan agar warga mengedepankan keselamatan warga yang ikut dalam rombongan dan tidak membunuh karena harimau termasuk binatang yang dilindungi.
“Saya minta warga tetap menjaga keselamatan dan menjaga kelestarian lingkungan. Jangan bertindak semberono. Apapun yang terjadi di dalam hutan, kita tetap koordinasi dengan pihak TNBG, BKSDA, dan Forkopincam,” katanya.
Reporter: Lokot Husda Lubis
Ngana DOT ba manambin