Pekanbaru, StartNews – Kapolda Riau Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi menerjunkan dua unit BKO (bawah kendali operasi) kapal bantuan Direktorat Polairud dari Dumai dan Pekanbaru untuk mengatasi maraknya penangkapan ikan yang menggunakan alat-alat ilegal seperti pukat harimau di perairan Bagansiapiapi.
“Polda Riau mengerahkan dua unit kapal Polairud untuk menyokong Satpolairud Rohil dalam pengamanan di perairan Bagansiapiapi. Sebab, masyarakat ini terkendala dengan masih banyaknya kapal yang dari luar dan melakukan penangkapan ikan menggunakan jaring yang tidak sesuai aturan,” kata Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi di Pekanbaru, Rabu, (13/10/2021).
Pengiriman personel Polairud itu untuk menindaklanjuti keluhan nelayan di wilayah tersebut yang menyatakan banyak kapal ikan dari luar Bagansiapiapi, bahkan dari Malaysia, yang menangkap ikan dengan menggunakan alat-alat tangkap yang dilarang dan merusak ekosistem di perairan Bagansiapiapi.
Dengan pengerahan dua unit kapal BKO itu, Kapolda Riau berharap pengawasan di wilayah perairan Bagansiapiapi dapat dilaksanakan lebih maksimal. Juga menjaga para nelayan agar dapat mencari ikan dengan aman dan nyaman.
“Untuk itu, menjadi perhatian kita untuk menyelesaikan bersama KKP dan stakeholder (pemangku kepentingan) yang lain. Hari ini kita menggeser dua kapal dari Dumai dan Pekanbaru untuk kita BKO-kan ke Bagansiapiapi agar persoalan ini selesai,” tutur jenderal polisi bintang dua ini.
Informasi sebelumnya, nelayan di perairan Bagansiapiapi mengeluh akibat banyak kapal besar dari luar Bagansiapiapi yang menggunakan alat ilegal menangkap ikan. Hal ini membuat nelayan di wilayah tersebut kesulitan mencari ikan.
Reporter: Rls