Medan, StartNews – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) H. Ahmad Qosbi mengatakan persiapan pemberangkatan jamaah calon haji (Calhaj) Embarkasi Medan sudah mencapai 100 persen.
“Persiapan haji sudah mencapai 100 persen. PPIH Embarkasi Medan siap proses keberangkatan jamaah calon haji 2024. Kami siap menyukseskan program penyelenggaraan haji tahun ini,” kata Qosbi saat menerima kunjungan kerja reses Komisi VIII DPR di Asrama Haji Medan, Kamis (2/5/2024).
Dia mengatakan sebanyak 8.624 jemaah Calhaj dari Sumut akan diberangkatkan pada musim haji tahun ini. Dari jumlah itu, visa jemaah Calhaj hampir rampung 100 persen. “Tahun ini Calhaj Sumatera Utara 8.328 kuota utama, 296 tambahan, 121 petugas kloter, 66 petugas haji daerah, 31 pembimbing, dan 416 prioritas lansia,” ungkapkan Qosbi.
Dia mengatakan data kesehatan jamaah Calhaj Sumut tahun ini, sebanyak 8.690 jamaah telah diperiksa, 3 Calhaj masih berada pada status harus dievaluasi, dan 3.196 Calhaj berada pada kategori risti (risiko tinggi).
Qosbi mengungkapkan, tahun ini ada pengembangan pelayanan konsumsi. Ruang makan dan menu makanan bagi Calhaj yang resti akan dibedakan dengan Calhaj yang reguler (kesehatan kategori normal). Pembedaan ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi jamaah calon haji.
“Nanti menu makanannya akan kita sesuaikan dengan kondisi calon jamaah. Bapak-ibu yang berada di kategori resti akan kita sesuaikan menunya. Yang lansia juga kita sesuaikan agar jamaah nyaman sewaktu makan,” katanya.
Salah satu agenda kunjungan kerja reses Komisi VIII DPR ke Sumut untuk menerima masukan atas persiapan pemberangkatan jamaah Calhaj tahun ini, khususnya di Sumatera Utara.
Ketua tim kunker reses Komisi VIII DPR, H. Marwan Dasopang dengan anggota Itje Dewi Kuraesin, Muhammad Ali Ridha, Idah Syahidah Rusli Habibie, Supratman Andi Agta, Obon Tabroni, H. Iskan Qolba Lubis, KH Surahman Hidayat, H. Achmad, H. Yandri Susanto, dan Fachry Pahlevi Konggoasa.
Marwan Dasopang menyatakan pihaknya sedang berupaya mendorong pemerintah Arab Saudi agar menambah kuota haji Indonesia.
“Kami bersama pemerintah berupaya menambah kuota, yang nantinya pasti ada konsekuensinya, terutama perbaikan pelayanan di berbagai area selama di Arab Saudi maupun di Tanah Air,” katanya.
Biaya haji saat ini makin mahal. Biaya-biaya selama di Arab Saudi juga meningkat. Dari biaya perjalanan ini, Calhaj membayar biaya haji dibantu nilai manfaat biaya haji sekitar Rp37 juta.
“Ini perlu sama-sama kita cermati. Kami mendorong BPKH untuk melihat peluang-peluang adanya penambahan nilai manfaat ini. Kalau bisa jamaah bayar 1/3 dari biaya haji dan 2/3 didapat dari nilai manfaat setoran haji, kalau bisa,” jelas Marwan.
Reporter: Sir