Panyabungan, StartNews – Pemerintah Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), meluncurkan Simantap atau Sistem Manajemen Administrasi Pelayanan Publik usai apel gabungan di halaman Kantor Camat Panyabungan, Senin (30/6/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten III Setdakab Madina Lismulyadi Nasution, Camat Panyabungan Miswar Husin, Koorwil I Dinas Pendidikan, kepala Puskesmas Panyabungan Jae, UPT DPPKB, dan kepala desa/lurah se- Kecamatan Panyabungan.
Camat Panyabungan Miswar Husin menjelaskan aksi perubahan yang dia cetuskan bukan sesuatu yang luar biasa, tetapi berdasar pada kondisi finansial dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia. “Langkah kecil, tapi selaras dengan tuntutan masyarakat,” sebutnya.
Miswar menerangkan kian hari akan tumbuh masyarakat modern yang berpegang pada standar tertentu, termasuk standar pelayanan publik. “Simantap akan menjawab hal itu,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, aksi perubahan ini bertujuan mewujudkan penyelenggaraan pelayanan publik yang prima di Kantor Camat Panyabungan sebagai lokus dengan berorientasi pada kepuasan masyarakat.
“Ada SOP terstandar, masyarakat tahu apa yang menjadi hak dan kewajibannya, salah satunya menyadarkan masyarakat untuk tidak memberikan uang terima kasih,” tuturnya.
Sementara sasaran aksi ini ada dua sisi. Pertama, sisi internal berupa perbaikan pola pikir pegawai di kantor camat dalam memberikan pelayanan. Kedua, sisi eksternal, yakni masyarakat terlayani dengan baik.
“Harapannya ini berjalan baik dan masyarakat tahu adanya perubahan pelayanan ke arah yang lebih baik di Kantor Camat Panyabungan,” pungkas Miswar.
Untuk langkah awal, perubahan yang dilakukan berupa penataan ruangan dan pembuatan jalur pelayanan, sehingga lebih efisien.
Sementara Lismulyadi mengaku aksi perubahan yang dicetuskan Miswar Husin itu merupakan langkah bagus dalam meningkatkan pelayanan publik. Namun, dia menekankan pentingnya para pegawai untuk terlebih dahulu memahami tugas dan fungsinya di masing-masing satuan.
Asisten III mendorong aksi perubahan ini diimplementasikan dengan pendekatan kearifan lokal, yakni gotong-royong dan menjaga kebersihan lingkungan kantor.
“Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penguatan pelayanan terhadap masyarakat disabilitas dan ruang pemberian ASI, karena kota ini, kan, menjadi barometer untuk kecamatan lain,” sebutnya.
Lismulyadi pun mengingatkan pentingnya penyediaan ruang bebas asap rokok sehingga pegawai dan masyarakat tidak sembarangan merokok di kantor-kantor pemerintah, termasuk kantor desa dan kelurahan.
Reporter: Fadli Mustfaid