Bukittinggi, StartNews – Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi menggelar kegiatan pertemuan penguatan Posyandu untuk penurunan stunting di Balcone Hotel, Padang Hijau, Senin (4/10/2021). Kegiatan ini diikuti oleh utusan Posyandu dari kelurahan dan kecamatan se-Kota Bukittinggi.
Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Bukittinggi Darmayanti mengatakan kegiatan tersebut menitikberatkan pada penguatan Posyandu sebagai garda terdepan masyarakat dalam pelayanan kesehatan serta edukasi informasi kesehatan, khususnya pemantauan tumbuh kembang anak.
Menurut dia, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, sehingga dapat mengakibatkan berkurangnya kualitas sumber daya manusia. “Berdasarkan data e-PPBGM atau aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat, kasus stunting di Bukittinggi mencapai 14 persen dari jumlah kelahiran.
“Angka itu berada di bawah angka nasional dan Provinsi Sumatera Barat,” katanya.
Dalam RPJMD Kota Bukittinggi 2021-2026, kasus stunting ditargetkan turun menjadi 10 persen. Itu sebabnya, peran Posyandu penting dalam mengawal 1.000 hari kehidupan (masa ibu hamil sampai dengan anak berusia 2 tahun) melalui pemantauan pemenuhan gizi ibu hamil, pemberian ASI ekslusif, serta pemantauan tumbuh kembang anak setiap bulannya.
“Dengan peran yang dijalankan oleh Posyandu tersebut, faktor risiko dan kejadian stunting dapat terdeteksi,” ujarnya.
Dia mengatakan kegiatan tersebut bertujuan mendorong peran Posyandu agar berjalan optimal sebagai tempat mendeteksi dini permasalahan gizi, serta pengukuran berat dan tinggi badan yang tepat bagi balita.
Untuk mewujudkan peran tersebut, kata dia, sarana dan prasarana yang tepat, keterampilan kader, baik dalam pelayanan maupun penyuluhan, serta keterlibatan lintas sektor terkait merupakan sebuah keniscayaan.
Kegatan tersebut menampilkan narasumber dr. Indra Weni, M.Ph (Dinas Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Sumbar), Liliyarni, SKM, MKM (Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar), drg. Salvi Raini, MM (Kabid PPSDK Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi), dan Noni Anida , S.Gz (seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi).
Reporter: Rls