Panyabungan, StartNews – Hari keempat pencarian Mursyadil Kamil belum membuahkan hasil. Semua upaya sudah dikerahkan. Bahkan ayah korban, Soripada Siregar, sengaja datang dari Riau untuk mencari anaknya yang hanyut di Sungai Aek Singolot, Desa Purbabaru, Kecamatan Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, Minggu (22/1/2023) lalu.
Meski sesekali terjatuh akibat derasnya arus sungai, Soripada terlihat tetap semangat. Dia ingin berjumpa dengan sang anak yang selama ini menuntut ilmu di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purbabaru. Bersama sejumlah santri, Soripada pun terjun ke sungai untuk mencari anaknya.
Dengan tenaga yang sudah terkuras akibat kurang istirahat, ayah empat anak asal Pinang Sebatang Timur, Kecamatan Tualang, Provinsi Riau, itu terus menelusuri daerah aliran sungai (DAS) Aek Singolot. Tak jarang kedua tangan Soripada terpaksa dipegang beberapa santri agar ayah Mursyadil Kamil itu tidak terjatuh di sungai.
Penelusuran tersebut dimulai dari lokasi korban terpeleset, yaitu Banjar As Suja, Pondok Pesantren Musthfaawiyah Purbabaru, hingga muara Aek Singolot dengan Sungai Aek Batang Gadis—tak jauh dari jembatan Aek Godang, Dalanlidang, Kecamatan Panyabungan, Madina.
Soripada tiba di Madina pada Selasa (24/1/2023) sekitar pukul 10.00 WIB. “Begitu dapat kabar dari pesantren anak saya hanyut, saya langsung siap-siap berangkat. Saya kesini bersama kawan, yang juga wali santri Musthafawiyah,” katanya.
BACA JUGA:
- BPBD Madina Dirikan Posko Pencarian Santri Musthafawiyah yang Hanyut
- Tim Gabungan Masih Cari Santri Musthafawiyah yang Hanyut
- VIDEO: Santri Musthafawiyah Purbabaru Hanyut di Aek Singolot
Selain Soripada dan rekannya dari Riau, ada juga rombongan famili datang dari Padang Bolak, Padang Lawas Utara (Paluta), Sumut, untuk mencari santri kelas tujuh di Musthafawiyah itu.
Soripada menyebutkan Musyadil Kamil merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Istrinya, atau ibu Musyadil Kamil sudah meninggal pada tahun 2017 saat anaknya yang hanyut ini baru kelas satu tsanawiyah di Musthafawiyah.
Sementara upaya pencaran pada hari ketiga hasilnya masih nihil. Hingga Rabu petang, Musyadil Kamil belum ditemukan meskipun berbagai upaya sudah dilakukan Tim SAR, BPBD, TNI, kepolisian, Satpol PP, dan santri Musthafawiyah dan berbagai elemen masyarakat sejak pagi.
“Pencarian hari ketiga masih nihil,” kata Rizal Rangkuti, komandan Pos Basarnas Madina kepada wartawan.
Dia mengatakan tim gabungan sudah menyisir dari titik lokasi jatuhnya korban hingga radius 25 kilometer. Pencarian dilakukan pakai dua perahu karet milik BPBD dan Basarnas.
Santri Musthafawiyah pun dikerahkan melakukan pencarian. Bahkan, guru-guru pesantren itu pun turun langsung ke DAS. Tak ayal, jalinsum sekitar Aek Singolot hingga jembatan Aek Godang selalu terlihat ramai.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina Mukhsin Nasution mengatakan upaya pencarian agak mengalami kendala lantaran arus sungai yang deras, keruh, dan banyak batu besar.
Reporter: Sir