Padang, StartNews – Setelah dua tahun absen, Tour de Singkarak (TDS) Connecting Sumatera yang direncanakan berlangsung pada September 2022 kembali ditunda hingga 2023. Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy menyampaikan hal itu dalam rapat bersama Dinas Pariwisata dan Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Sumbar di Padang, Senin (4/7/2022).
Audy Joinaldy mengatakan salah satu alasan penundaan, karena sebelum akhir pandemi Covid-19 belum dapat diprediksi, sehingga berimbas pada belum matangnya perencanaan gelaran sepeda bertaraf internasional tersebut. Selain itu, penundaan tersebut juga bertujuan agar penyelenggaraan event TDS nantinya lebih maksimal.
Meski begitu, Audy memberikan bocoran konsep baru yang akan diusung pada TDS nanti. Penyelenggaraan event direncanakan diswastanisasi melalui lelang atau penunjukan langsung ke pihak swasta. Demikian juga dengan peserta event, nantinya TDS tidak hanya diikuti pembalap profesional, tetapi juga terbuka bagi gran fondo dan tourism cyclists.
“Agar memberikan dampak yang lebih maksimal terhadap pariwisata dan ekonomi masyarakat, TDS akan dimodifikasi dulu. Supaya lebih banyak peserta yang berpartisipasi dan spending money di Sumbar selama event jadi lebih besar,” kata Wagub.
Sebagai perhelatan internasional yang sudah terdaftar dalam kelender event Union Cycliste Internationale (UCI), kata Audy, Pemprov Sumbar lebih dulu berkoordinasi dengan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) dan UCI untuk melakukan penyesuaian jadwal pelaksanaan event.
Kemudian, diteruskan dengan kajian-kajian lanjutan terhadap dampak pelaksanaan TDS terhadap perekonomian dan promosi pariwisata Sumatera Barat. Juga menyusun regulasi yang tepat bagi penyelenggaraan event agar konsep baru yang diusung betul-betul matang dan memberikan efek maksimal.
Terkait swastanisasi penyelenggaraan event ini, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda mengatakan sebelum pelelangan, pemerintah lebih dulu melakukan appraisal terhadap TDS yang saat ini telah menjadi intangible asset Sumatera Barat dengan Hak Paten terdaftar sebagai milik Dispar Provinsi Sumbar.
“Sesuai arahan Bapak Wagub, kita akan bersurat dulu ke PB ISSI, kemudian minta DJKN untuk melakukan appraisal terhadap TDS. Setelah itu, kita siapkan regulasi, paling tidak dengan Pergub dulu, terakhir baru nanti bisa kita proses lelang,” terang Luhur Budianda.
Budianda menargetkan seluruh proses tersebut dapat selesai pada akhir tahun ini agar pada awal tahun depan cukup waktu bagi penyelenggara event untuk mempersiapkan Tour de Singkarak yang baru secara maksimal.
Reporter: Rls