Panyabungan, StartNews – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mandailing Natal (Madina) menggelar acara halalbihalal di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN), Tenaga Kerja Sukarela (TKS), dan masyarakat di Masjid Agung Nur Ala Nur, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, Rabu (11/5/2022).
Acara yang dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran itu dihadiri Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution, Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution, Sekda Madina Gozali Pulungan, Kapolres Madina AKBP HM Reza Chairul AS, dan Kajari Madina Novan Hadian.
Dalam pidato tertulisnya, Bupati Sukhairi mengatakan atas nama pribadi dan Pemkab Madina menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bersedia meringankan langkah untuk hadir bersama memenuhi undangan halalbihalal Pemkab Madina tahun 2022.
“Bagaimana kita ketahui bersama bahwa halalbihalal merupakan satu tradisi positif yang dilakukan umat Islam, khususnya di Indonesia, dalam perayaan hari raya Idul Fitri guna menyempurnakan kemenangan dan kesucian yang diraih setelah melaksanakan puasa dan ibadah lain selama bulan suci Ramadan,” katanya.
Melalui kegiatan ini, Sukhairi berharap dapat saling membersihkan diri dengan tulus dan ikhlas, saling memberi dan meminta maaf kepada sesama atas segala khilaf dan dosa.
Pelaksanaan acara halalbihalal ini, kata Sukhairi, bukan sekadar menggalang silaturahim, tetapi yang terpenting adalah mempererat rasa persaudaraan serta keluarga di antara umat muslim, sekaligus mempererat hubungan antar pimpinan, ASN, TKS, dan masyarakat. Juga meningkatkan ukhuwah islamiyah di jajaran Pemkab Madina.
“Melalui acara halalbihalal ini, mari kita ber-muhasabah diri dan bermunajat kepada Allah SWT agar kita dan daerah kita dijauhi dari marabahaya atau malapetaka,” ungkap Sukhairi.

Puasa Premium
Usai sambutan dari Bupati Madina, acara dilanjutkan dengan tausiah dari Ustad Muhammad Ali Napian Siregar dengan tema: bagaimana kita jadi insan yang bertaqwa.
Dalam ceramahnya, Ustad Ali mengatakan hendaklah engkau segera mencari ampunan dan mendapatkan surga Allah SWT. Dia mengatakan surga itu lebih luar biasa daripada langit dan bumi. Surga disediakan bagi orang yang bertaqwa.
“Apakah kita sudah bertaqwa atau belum? Apakah semua orang yang berpuasa sudah menjadi orang yang bertaqwaa? Belum tentu,” ujar Ustad Ali.
“Deba tong puaso alak puaso ia. Puaso do ia, bulan nai tong angkon puaso,” kata Ustad Ali menggunakan bahasa Mandailing.
Biasanya, kata Ustad Ali, banyak orang yang puasa premium alias prei makan prei minum. Harusnya puasa pertamax alias perbaiki ketaqwaan yang maksimal.
Lebih lanjut, Ustad Ali mengatakan dengan puasa, umat Islam mendapat pertalit alias perbaiki hubungan dengan tetangga, jangan pelit. “Jika sudah pertalit, jangan sampai lupa minyak tanah alias menyimak Al-Quran tahan amarah. Kalau sudah demikian, siapa orang yang bertakwa?,” tanyanya.
“Sudah menjadi orang yang bertaqwa kau orang yang hobi bersedekah, baik dalam keadaan susah dan senang,” imbuhnya.
Ustad Ali mencontohkan, orang yang sedang senang memberikan sedekah, itu menjadi hal yang biasa. Tetapi, bagaimana jika seseorang yang dalam kondisi ekonomi susah, tapi tetap bersedekah. “Ini yang susah,” tegasnga.
Dalam keadaan sudah, kata dia, manusia harus bersedekah. Namun, jika dia yakin kepada Allah SWT, maka yakinlah tidak ada orang yang miskin karena bersedekah.
Reporter: IRP