Panyabungan, StartNews – Pemkab Mandailing Natal (Madina) akan menggaet sektor swasta dalam kolaborasi pembangunan tahun 2023. Upaya ini mengantisipasi kemungkinan terjadinya perlambatan ekonomi nasional yang berdampak pada daerah.
Prediksi perlambatan ekonomi itu juga telah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani baru-baru ini sebagai bagian dari prediksi resesi ekonomi global 2023, seiring dengan tren kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan sebagian besar bank sentral di dunia secara bersamaan.
Proyeksi resesi ekonomi pada tahun depan mengacu pada studi Bank Dunia (World Bank) yang menilai kebijakan pengetatan moneter oleh bank-bank sentral akan berimplikasi pada krisis pasar keuangan dan pelemahan ekonomi.
“Maka pemerintah daerah (Madina) akan melaksanakan pembangunan melalui kolaborasi dengan berbagai stakeholder, kolaborasi antara lain diwujudkan dalam bentuk pelibatan dunia usaha untuk berpartisipasi pencapaian rencana pembangunan yang belum terakomodir dalam APBD maupun APBDes,” ungkap Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution dalam pembacaan nota pengantar Rancangan APBD Madina tahun 2023 di hadapan rapat paripurna DPRD Madina, Rabu (23/11/2022).
Selain itu, skema lainnya yang akan diupayakan Pemkab Madina adalah mengupayakan pembayaran iuran kesehatan untuk masyarakat kurang mampu melalui donasi dari perusahan besar di wilayah Kabupaten Mandailing Natal, mensinergikan berbagai program kegiatan pemberdayaan dengan Taman Nasional Batang Gadis dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah.
Atika juga menyebut upaya peningkatan kualitas belanja dilakukan melalui pengendalian yang lebih efisien dan produktif, sehingga dapat mendorong perbaikan kesejahteraan rakyat pada tahun 2023 dengan target pertumbuhan ekonomi 5,714 dan inflasi di kisaran 3,10 – 3,50 %.
Gambaran itu diharapkan tingkat pengangguran terbuka mampu ditekan dalam kisaran 5,20 – 4,20 % dan angka kemiskinan dikisaran 8,50 – 9.00 %, serta gini rasio dalam kisaran 0,232. Dan itu diharapkan mampu mendongkrak angka IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dalam rentang 68,94 %.
Reporter: Rls