Panyabungan, StartNews – Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution mengatakan pemindahan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan ke gedung baru di Panatapan, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, diupayakan terealisasi pada durasi 100 hari pertama pemerintahan Saipullah-Atika Azmi Utammi Nasution (SAHATA).
Saipullah mengungkapkan hal itu saat menghadiri acara halal bihalal Keluarga Besar RSUD Panyabungan di aula rumah sakit setempat, Sabtu (12/4/2025).
Saipullah menilai RSUD Panyabungan sudah perlu dipindahkan ke gedung yang baru. Itu sebabnya, pihaknya berusaha maksimal merealisasikan pemindahan rumah sakit pelat merah itu dalam 100 hari pertama pemerintahan SAHATA.
“Kami sudah berjanji dalam 100 hari ini harus pindah. Tentu saya akan fokus dengan Pak Sekda, direktur RSUD, Kadis Kesehatan, dan seluruh jajaran Pemkab Madina bagaimana untuk mewujudkan itu,” katanya.
BACA JUGA:
– Saipullah Optimistis Dapat Anggaran Tambahan Pembangunan RSUD Panyabungan
– Pengoperasian Gedung Baru RSUD Panyabungan akan Atasi Keterbatasan Kamar
Meski demikian, Saipullah menegaskan pemindahan operasional RSUD Panyabungan ke gedung baru tidak bisa dilakukan sekaligus, tetapi secara bertahap. “Paling tidak, pemindahan (layanan) rawat inap didahulukan,” katanya.
Saipullah mengungkapkan pemindahan RSUD Panyabungan ke gedung baru akan berdampak pada layanan pasien BPJS, karena harus melakukan sertifikasi atau akreditasi ulang.
“Walaupun dalam satu daerah tidak ada yang berubah, hanya gedung, ternyata pemberlakuan BPJS ini harus melakukan sertifikasi atau akreditasi ulang. Nanti saya dengan Pak Direktur RSUD akan mencoba membuat strategi agar BPJS-nya masyarakat tetap bisa berlaku,” kata Saipullah.
Selian itu, Saipullah juga mengapresiasi Sijeges sebagai moto RSUD Panyabungan. Menurut dia, Sijeges keluar dari hati yang paling dalam dan bukan hanya di permukaan, yakni betul-betul ikhlas memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Kita usahakan pasien, setelah keluar dari rumah sakit, sehat dan hatinya senang dengan pelayanan yang diberikan,” kata Saipullah.
Seorang dokter dan perawat, kata Saipullah, harus profesional melaksanakan tugas. “Biasanya ilmu itu standarnya A, tapi kalau bisa layanan itu A plus, dan itu namanya memberikan yang terbaik kepada masyarakat,” sebutnya.
Sementara Direktur RSUD Panyabungan dr. Rusli Pulungan menyebutkan pihaknya baru saja mendapat surat dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik untuk mengrimkan perawat mengikuti diklat kardiologi.
“Kerja sama dengan RSUP Haji Adam Malik sudah dimulai dari tahun 2023 dan sudah beberapa orang yang sudah selesai melakukan pendidikan,” katanya.
Saat ini, kata Rusli, yang masih mengikuti pelatihan di RS Adam Malik adalah teknisi radiografer untuk radiologi intervensi. Ini nanti akan menopang kegiatan jantung intervensi dan neurologi intervensi yang menggunakan peralatan canggih, yaitu Chatlah.
“Insya Allah tahun 2025 ini peralatannya akan diberikan oleh Kementerian Kesehatan,” kata Rusli.
Reporter: Fadli Mustafid