Simalungun, StartNews – Ini peluang bisnis. Komoditas jahe asal Simalungun menjalani ekspor perdana ke Bangladesh sebanyak 54 ton atau 2 kontainer. Jahe asal Sumatera Utara ini memang sudah terkenal citarasa pedasnya, sehingga menjadi primadona di pasar internasional.
Sejak zaman dahulu, jahe (Zingiber officinale) dikonsumsi sebagai rempah bumbu masakan dan bahan obat-obatan. Senyawa keton pada jahe bernama zingeron memberikan sensasi rasa pedas yang mampu menghangatkan tubuh dan menyebabkan umbi rimpang ini banyak dicari.
Secara skala besar jahe dijadikan bahan baku oleh perusahaan-perusahaan jamu nasional. Pada masa pandemi Covid-19, jahe menjadi barang langka dengan harga yang melonjak karena banyak diminati sebagai peningkat imun.
Pada 14 Mei 2024, petugas Karantina Sumut melakukan pendampingan ekspor perdana jahe ke Bangladesh sebanyak 54 ton atau 2 kontainer, yang akan dilalulintaskan. Serangkaian pendampingan dilakukan dengan pemeriksaan fisik di lapangan, kelayakan gudang tempat stufing hingga pemenuhan impor permit yang dipersyaratkan negara tujuan.
Jahe yang diekspor wajib bebas dari tanah dan material asing. Untuk memastikan jahe benar-benar bersih, dilakukan peyemprotan dengan air bertekanan tinggi hingga ke sela-sela rimpang. Selain itu, jahe juga harus bebas dari serangga hidup dengan perlakuan fumigasi sesuai ketentuan. Secara administrasi di kolom additional declaration Phytosanitary Certificate wajib dicantumkan nomor impor permit sebagai jaminan semua persyaratan telah terpenuhi.
Plt. Kepala Karantina Sumatera Utara Prayatno Ginting menyatakan Badan Karantina Indonesia melalui Unit Pelaksana Teknis di daerah harus melakukan pendampingan penuh demi keberterimaan dan kontinuitas produk ekspor ke negara tujuan.
“Jahe Sumatera Utara hari ini perdana diekspor ke Bangladesh. Sebelumnya pernah berjaya di pasar Jepang dan belakangan di pasar Pakistan. Untuk itu, kami memberikan perhatian khusus untuk ekspor kali ini karena ini pembuka akses baru. Semoga permintaan jahe ke Bangladesh berlanjut dengan frekuensi yang tinggi,” kata Ginting.
Reporter: Rls