Simalungun, StartNews – Peluang bisnis. Nanas hasi pertanian penduduk dari Kecamatan Sipahutar, Simalungun, Sumatera Utara, diminati masyarakat Arab Saudi. Terbukti, nanas sebanyak 19,2 ton dari Kecamatan Sipahutar diekspor ke Arab Saudi pada 15 Juli 2024.
Nanas yang diekspor berukuran 1,4 sampai 1,8 kilogram dan dikemas dalam 1.600 kardus. Masing-masing kardus berisi 8 sampai 9 buah nanas.
Karantina Sumatera Utara Satuan Pelayanan Karantina Pelabuhan Belawan memeriksa nanas yang di-packing house di Kecamatan Raya.
Sebelum pengemasan, kualitas nanas itu diperiksa. Proses sortasi dilakukan sejak dari lapangan. Nanas yang dipanen disortir berdasarkan ukuran, warna, dan standar kualitas seperti tingkat kematangan, warna kuning emas, kekencangan, aroma manis, dan keseragaman buah.
Untuk menghasilkan nanas berkualitas baik, dilakukan pembersihan dan pencucian, perendaman dengan disinpektan, pengeringan dan pelilinan pada nanas.
Setelah dikemas, nanas disimpan di cold storage dan diangkut dengan kontainer reefer dengan suhu di bawah 7 derajat Celsius. Proses tersebut membantu pembebasan nanas dari organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
Kepala Karantina Sumatera Utara N. Prayatno Ginting mengapresiasi eksportir yang telah mampu menembus pasar Arab Saudi untuk memperkenalkan komoditas unggulan Kabupaten Tapanuli Utara ini. Untuk menjamin keberterimaan dan kontinuitas ekspor nanas Sipahutar ini, Karantina melakukan pemeriksaan ketat, mulai produksi hingga muat ke alat angkut.
“Karantina bertugas mengawal ekspor nanas ini dari mulai memastikan nanas bebas dari serangga seperti lalat buah dan kutu putih, juga cendawan pembusuk. Penangan nanas di-packing house dan penyimpanan hingga kondisi penganggukatan sangat menentukan mutu nanas tetap baik sampai di negara tujuan,” katanya.
Nanas yang digemari banyak orang ini sudah menjadi komoditas andalan hasil pertanian penduduk di Kecamatan Sipahutar. Bahkan, nanas menjadi ciri khas yang melekat di Kecamatan Sipahutar.
Reporter: Rls