Belawan, StartNews Buah manggis yang awalnya tanaman hasil hutan sudah banyak dibudidayakan masyarakat Sumatera Utara (Sumut). Buah ini ternyata banyak peminatnya di Tiongkok. Terbukti, PT EBK kembali mengekspor 16,8 ton manggis asal Sibolangit senilai hampir Rp1 miliar ke Tiongkok
PT EBK telah teregristrasi General Administration Custom of China (GACC) melalui pemenuhan protokol ekspor manggis ke Tiongkok. Registrasi lahan oleh Dinas Pertanian, registrasi rumah kemas oleh Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah Sumatera Utara dan Penetapan Instalasi Karantina Tumbuhan oleh Badan Karantina Indonesia.
Manggis asal Sibolangit itu sebelumnya diekspor perdana dari Bandara Kualanamu. Kini diekspor kembali untuk kali kedua ke Tiongkok sebanyak 16,8 ton senilai hampir Rp1 miliar. Ekspor manggis ini merupakan ekspor perdana dari Pelabuhan Belawan.
Kepala Karantina Belawan Lenny Hartati Harahap menjelaskan, manggis yang dikirim menggunakan kontener refer 40 feat ini bertujuan agar kesegaran buah tetap terjaga sampai ke Tiongkok. Sebelum dimuat ke kontener, buah manggis itu dikontrol dan dibersihkan dengan kuas, disemprot dengan tekanan tinggi untuk memastikan buah bebas dari organisme pengganggu tumbuhan seperti kutu putih, semut, dan serangga lainnya.
Proses pengemasan, pelabelan, dan pemeriksaan karantina sesuai protokol yang telah ditetapkan. “Dengan memastikan buah manggis yang akan dikirim bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) negara China, kita harapkan keberterimaan produk dan keberlanjutan ekspor manggis akan terjamin. Semoga ekspor manggis Sumatera Utara lancar setelah pengiriman perdana ini,” kata Lenny.
Reporter: Rls





Discussion about this post