Kuta, StartNews – Pariwista Bali makin menggeliat pasca pandemi Covid-19. Kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Pulau Dewa ini kian mengalir.
Satu di antaranya terlihat di kawasan Kuta, Kabupaten Badung. Hilir-mudik wisatawan di kawasan destinasi wisata ini makin ramai.
Kondisi itu tidak hanya berdampak positif pada sektor ekonomi kreatif dan UMKM di kawasan Kuta yang saban hari terus menanjak perolehan omzetnya.
Akan tetapi, kehadiran para wisatawan itu juga menjadi magnet bagi para musisi jalanan untuk mengais rejeki.
Seperti yang dilakukan Angklung Trematik, kelompok musisi jalanan dari Semarang, Jawa Tengah. Mereka sengaja datang ke Bali untuk mengais berkah pariwisata dengan penampilan angklung, musik tradisional Jawa Barat.
“Kami sudah tiga hari disini (Kuta),” kata Moh, musisi Angklung Trematik, saat performance di Jalan Kartika Plaza, tepatnya di depan Warung Kuta Art, Kuta, Badung, Selasa (9/5/2023).
Selama berada di Bali, mereka menginap di masjid. Setiap hari, mereka berpindah-pindah menyusuri jalan-jalan utama, terutama yang padat dilintasi para wisatawan, dengan pertunjukan musik angklung.
“Sehari kami rata-rata mendapatkan uang hingga Rp1 juta lebih,” kata Moh.
Menurut dia, para wisatawan, khususnya turis mancanegara, tertarik menikmati pertunjukan musik tradisional yang mereka mainkan. “Mungkin, karena musik tradisional, bule-bule (wisman) tertarik dan memberikan saweran yang lumayan jumlahnya,” ujarnya.
Setelah dari Kuta, mereka akan terus menyusuri jalan-jalan yang ramai wisatawan. “Mungkin kami akan ke arah Nusa Dua atau Jimbaran,” tuturnya.
Reporter: Sir