Panyabungan, StartNews – Ada yang menarik saat debat publik Pilkada Mandailing Natal (Madina) di Sapadia Hall, Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), Kamis (14/11/2024) lalu. Dalam debat yang dipandu oleh Ray Rangkuti dan disiarkan stasiun televisi lokal dan kanal Youtube KPU Madina, moderator menayakan kepada Paslon Saipullah-Atika (SAHATA) terkait transformasi digital.
Calon wakil bupati Madina nomor urut 2, Atika Azmi Nasution menjawab pertanyaan. Dia mengatakan ada 404 desa dan kelurahan di Madina. Dari jumlah itu, tinggal 47 desa yang masih blankspot (blankspot adalah keadaan dalam suatu tempat atau wilayah yang tidak tersentuh atau tidak mendapatkan akses sinyal komunikasi seperti jaringan internet).
Atika menegaskan, sejak awal pemerintahan Sukhairi-Atika (SUKA), sudah banyak jumlah desa yang berkurang blankspot-nya, sehingga pemerataan digitalisasi dapat dilaksanakan. “Kami selaku pemerintah daerah akan mendorong dan mengusulkan digitalisasi ini secara adil dan merata,” kata Atika.
Digitalisasi pemerintah daerah, kata Atika, juga perlu didorong, terutama dalam pelayanan publik, di antaranya RSUD, Disdukcapil, Disnaker, dan perizinan.
“Hari ini SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) Madina masuk dalam kategori tinggi. ETPD (Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah) Madina masuk dalam kategori salah satu tertinggi di Sumut,” kata Atika.
Lantas, Cabup Madina Saipullah menambahkan, teknologi informasi merupakan kebutuhan yang tidak bisa dipungkuri saat ini.
“Ini adalah salah satu sarana untuk membuka kita ke dunia luar. Tentunya ketika kita menjual hal-hal positif di Madina, harus menggunakan teknologi informasi,” kata Saipullah.
Menanggapi hal tersebut, Cawabup Paslon nomor urut 1, Ichwan, mengatakan teknologi informasi sudah sangat perlu, apalagi di Madina, tapi untuk memajukan hal tersebut mesti ada data.
“Harus ada kajian ilmiahnya, jangan asal-asalan. Jadi, kalau tidak ada kajian, apa yang mau dibangun lebih cepat, semua sekolah dan desa harus konek dengan itu. Jadi, kalau tidak ada kajian khusus yang betul, itu akan merusak,” kata Ichwan.
Sementara Cabup Madina Harun Mustafa menyebutkan hal tersebut, sudah ada yang memakai teknologi mulai dari daerah sampai ke pedesaan, tetapi masih ada yang harus dibenahi kedepannya. “Beberapa desa yang kami datangi, masih ada yang belum terkoneksi dengan Wifi. Ini nanti pemerintah akan turun memfasilitasi,” kata Harun.
Mendengar hal tersebut, Atika Azmi menanggapi Paslon 01. “Cukup disayangkan kalau kita masih membahas kajian ilmiahnya. Kajian ilmiah sudah siap, Pak, itu tertuang dalam RPJMD yang diturunkan pada RKPD, yang nantinya sama-sama disahkan dengan DPRD. Kajian ilmiahnya sudah, tinggal menghadirkan digitalisasi itu sendiri. Kalau kajian terus, kapan kita kerja, Pak,” sebut Atika.
Reporter: Rls