Panyabungan, StArtNews – Aksi sekumpulan mahasiswa terkait penyegelan ruang kantor Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Madina, disoroti oleh kalangan.
Penyegelan itu dilakukan oleh mahasiswa yang berasal dari Madina dengan “Jeritan hati rakyat” Senin (28/6/2021).
Dalam aksi mahasiswa tersebut tidak melakukan orasi. Namun sekumpulan mahasiswa itu datang membawa beberapa poster, salah satunya bernada Plt Kadis Pendidikan Madina yang baru diduga terlibat dalam kasus korupsi Taman Raja Batu dan Tapian Siri-siri.
Menanggapi hal itu, Direktur Lembaga Kajian Peneilitian Pendidikan Madina, Miswaruddin Daulay mengatakan, sangat mengapresiasi langkah yang dibuat oleh mahasisiwa.
Menurut Miswar, aksi penyegelan itu tak terlepas dengan pergantian Plt. Kepala Dinas Pendidikan Madina yang baru karena pernah berhadapan dengan masalah hukum.
“Jadi mereka (mahasiswa) hawatir Dinas Pendidikan Madina diisi orang yang tidak bertanggung jawab, ibarat kata pepatah lepas dari mulut buaya masuk ke mulut harimau,” sebut Miswar ketika dihubungi.
Ditambah lagi katanya, nilai indeks pembangunan manusianya di Madina masih rendah. Dan sudah sewajarnya orang- orang yang menempati Dinas Pendidikan itu yang fropesional.
“Sudah sewajarnya Madina sekarang ini melakukan pembenahan dalam mengurusi kualitas pendidikan Madina dengan merubah pola pola lama yg selalu membuat pendidikan di kabupaten Madina hancur,” ujarnya.
Sementara pergantian Plt. Kadis Pendidikan Madina Gong Matua yang sekarang digantikan oleh Rahmad Hidayat, dan juga menjabat sebagai Kadis Pemuda dan Olahraga Madina. Proses ini, sebut Miswar terksesan dipaksakan.
“Apalagi pelaksana tugas yang baru ditunjuk oleh Bupati Madina masih tersangkut dugaan kasus hukum pada Pembangunan Taman Raja Batu dan Tapian Siri-Siri. Dan supaya kasus TRB DAN TSS ini segera ditinjau kembali untuk dilanjutkan kepada kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara,” tunggkasnya.
“Dan saya sarankan kepada bupati Dahlan agar segera mencabut surat perintah tugas PLT kadis pendidikan Madina tersebut, karena akan menimbulkan kegaduhan baru di kabupaten Madina terkhusus di Dinas Pendidikan Madina,” katanya.
Miswar juga menilai bahawa, proses pergantian Plt. Kepala Dinas Pendidikan Madina yang baru saja dilakukukan oleh Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution tidak memakai aturan yang baku.
Karena Dahlan, sebut Miswar mengesampingkan etikanya dan estetika yang saat ini punggaknya masih di akui sebagi pejabat publik sebelum masa akhir tugasnya sebagai Bupati Madina.
“Ini hal yang sangat berbahaya yang dipertontonkan oleh Dahlan seorang pejabat pemerintah,” katanya.
Ia berharap kedepan untuk Bupati terpilih HM. Jakfar Sukhairi Nasution, agar nantinya membenahi dinas pendidikan Madina, dan juga instansi pemerintah lainnya semakin menjadi lebih baik.
“Saya berharap pendidikan ini harus dibersihkan dari oknum-oknum yg ingin merampok uang pendidikan apalagi dinas pendidikan merupakan salah satu pilar pembangunan Madina,” imbuhnya.
Sekedar informasi, Plt. Kadisdik Madina Gong Matua saat ini telah digantikan oleh Rahmad Hidayat, S.Pd, yang juga menjabat sebagai Kadis Pemuda dan Olahraga Madina. Pergantian ini berdasarkan Surat Perintah Bupati Madina Drs Dahlan Hasan Nasution, Nomor 821/1348/BKD/2021 tertanggal 25 Juni 2021.
Reporter: Hasmar Lubis