Panyabungan, StartNews – Musim durian menjadi momen yang ditunggu setiap tahun oleh para penggemar buah beraroma menyengat ini. Para pedagang pun meraup untung dari kehadiran buah yang dikenal dengan sebutan “Raja Buah” ini.
Saparuddin, pedagang durian di samping Masjid Nur Alannur, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, mengaku sudah hampir 5 tahun menjalani pekerjaan sebaga pedagang buah. Dia mendapat pasokan buah durian dari Desa Sipapaga, Kecamatan Panyabungan.
Saparuddin menjual tujuh jenis durian. Namun, kata dia, durian jenis Sikobok-kobok menjadi pilihan yang paling terjangkau, karena harganya Rp5.000 per buah. Sedangkan durian Sisere menjadi favorit dan harganya paling mahal di antara jenis lainnya.
“Durian Sisere ini yang paling banyak penggemarnya, karena rasanya yang manis dan daging buahnya tebal. Harga durian ini lebih mahal dibandingkan jenis lainnya,” ujar Saparuddin, Rabu (15/1/2025).
Dalam sehari, Saparuddin dapat menjual 70 hingga 80 buah durian dengan omset sekitar Rp1,5 juta. Kondisi ini tentu menjadi keuntungan besar, terutama pada saat musim durian.
Meski durian yang dijualnya bervariasi, Saparuddin tetap memastikan kualitas durian yang dia jual selalu terjaga dengan baik. Lokasi lapaknya yang berada di sekitar Jembatan Aek Godang, dekat Masjid Nur Alannur, sering ramai dikunjungi pembeli dari berbagai daerah.
Sebagai pedagang durian yang telah berpengalaman, Saparuddin menekankan pentingnya menjaga kualitas produk yang dijualnya. Sebab, hal ini berpengaruh pada kepuasan pembeli.
Dengan usaha yang konsisten dan lokasi yang strategis, Saparuddin telah berhasil membangun usaha jualan durian yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga menjadi sumber penghasilan baginya.
Reporter: Adawiyah Pulungan/STAIN Madina