Panyabungan, StartNews – Lagi-lagi aktivitas PT SMGP memakan korban. Rabu sore (27/9/2022), sekitar pukul 18.00, 36 warga Sibanggor Tonga dan Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi (PSM), Mandailing Natal (Madina), Sumut dilarikan ke RSUD Panyabungan dan RD Permata Madina karena diduga keracunan gasdari aktivitas perusahaan panas bumi itu.
“Sore ini, kita dipertontonkan lagi kecerobohan PT SMGP yang kian memuakkan dan terus memakan korban. Insiden berulang ini sudah tidak bisa ditolerir oleh nalar sehat dan kemanusiaan,” kata Ketua Umum PD GPI (Gerakan Pemuda Islam) Madina Al-Hasan Nasution kepada pers.
Dia menjelaskan, pihak PT SMGP/KS Orka harus bertanggungjawab penuh atas kejadian ini dan jangan ada kata saling tuding dan menyalahkan pihak lain, seperti selama ini.
“Ini murni kelalaian PT SMGP yang harus diusut tuntas baik secara hukum, administratif, sosial dan regulasi geothermal. Hal ini harus diusut tuntas,” tegas mantan Ketua Karang Taruna Madina ini
Menurut dia, insiden ini mengakibatkan situasi kian mencekam akibat kepanikan warga. Namun, dia berharap warga tetap tenang serta tidak melakukan hal negatif dan destruktif.
Dia menegaskan, kelalaian PT SMGP untuk kesekian kalinya ini sudah tidak bisa lagi ditoleransi nalar sehat dan tidak bisa dibenarkan dalam segi apapun, apalagi hal ini menyangkut nyawa dan keselamatan manusia.
“Insiden berulang ini semakin membuktikan betapa amburadul dan semrawutnya managemen PT SMGP yang tak mengindahkan K3L (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan). Hal ini murni praktek “humman error’” dan kesalahan fatal PT SMGP sehingga masyarakat terus menjadi korban. Klaim perbaikan managemen PT SMGP dan implementasi terhadap rekomendasi dari Kementerian ESDM hanyalah bualan semata dan “lips service” . Toh, korporasi asing tsb terlihat makin parah dan tak mau belajar dari beberapa insiden” tegas Nasution.
Terpisah, Ketua Bidang Pertambangan, Konversi Energi dan Sumber Daya Mineral PD GPI Madina menguraikan data/informasi yang berhasil dihimpun GPI, bahwa kejadian sore ini imbas aktivitas perusahaan saat well test (buka sumur) di Wellpad T-12 yang diduga mengeluarkan H2S (Hydrogen Sulfida), sehingga warga di dekat area ini terpapar gas beracun dan ikut menjadi korban.
Dari data yang didapat Hapsin, lebih 36 orang korban keracunan diduga H2S. Para korban ditangani di RSUD Panyabungan dan RSU Permata Madina. Selain orang dewasa, anak-anak juga menjadi korban keracunan. Rata rata mereka warga Desa Sibanggor Tonga dan Sibanggor Julu.
“Ini persoalan nyawa manusia yang sangat fundamental dan hak-hak konstitusioanal warga masyarakat yang selama ini diabaikan dan dijajah oleh kapitalisme perusahaan PT SMGP. Untuk bernafas saja, warga harus ekstra waspada. Ini sungguh sangat tidak berprikemanusiaan” tegasnya.
Reporter: RLS