Medan, StartNews – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu ) Edy Rahmayadi akan menambah jumlah personel polisi hutan (Polhut) untuk memperkuat perlindungan dan pengamanan hutan di daerah ini. Selain itu, juga meningkatkan tata kelola perhutanan sosial.
Edy Rahmayadi akan berupaya menambah kekuatan Polhut, mengingat luasnya hutan Sumut.
“Polisi hutan kecil jumlahnya. Saya akan koordinasikan dengan Kepolisian, Forkopimda, dan mungkin Satpol PP, seperti apa kita bisa meningkatkan kekuatannya dari segi jumlah. Atau kita back-up dengan keamanan wilayah, nanti saya akan bertemu Forkopimda untuk membahasnya,” kata Edy Rahmayadi usai menghadiri acara Lokakarya Perhutanan Sosial Provinsi Sumut di LePolonia Hotel & Convention, Medan, Rabu (19/10/2022).
Langkah kedua yang akan diambil Edy Rahmayadi adalah menindak tegas para pengusaha kayu yang melanggar aturan. Langkah ketiga adalah memperkuat edukasi dan sosialisasi, di antaranya melalui kelompok Perhutanan Sosial.
“Kalau undang-undang kita sudah punya lengkap, tetapi yang sulit itu implementasinya. Karena itu, kita butuhkan kelompok-kelompok Perhutanan Sosial yang banyak bersinggungan dengan hutan dan orang-orang yang berkegiatan di hutan. Kita terus bantu mereka,” kata Edy Rahmayadi didampingi Kadis Kehutanan Herianto.
Pada acara lokakarya ini, Edy Rahmayadi memberikan berbagai bantuan alat ekonomi produktif kepada 46 kelompok Perhutanan Sosial. Menurut Kepala Dinas Kehutanan Pemprov Sumut Herianto, sebanyak 46 kelompok tersebut terdiri dari 5.710 KK dengan luas hutan sosial yang dikelola 19.569,29 hektare.
Jenis bantuan yang diberikan, antara lain, alat angkut roda tiga, mesin destilasi minyak atsiri, mesin pengelolaan, penepung dan roasting kopi, perlengkapan budidaya lebah madu, alat oven pengering gula semut, alat kristalisator gula semut, bahan packing gula semut, pompa air, cultivator, genset, mesin pencacah dan lainnya.
“Bantuan alat ekonomi produktif ini digunakan untuk mendukung pengusaha usaha perhutanan sosial untuk pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) seperti minyak atsiri, (sereh, nilam), pengelolaan kopi, gula aren/semut, budidaya lebah madu, getah, dan lainnya,” kata Herianto.
Aara lokakarya ini juga dihadiri Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan KLHK Bambang Supriyanto sebagai narasumber serta OPD terkait Pemprov Sumut. Hadir juga beberapa pengusaha kehutanan, pegiat kehutanan, dan kelompok perhutan sosial se-Sumut.
Reporter: Rls