Jakarta, StartNews – Kulminasi kekecewaan mendorong aktivis 1998 Wanda Hamidah keluar dari keanggotaan Partai Golkar. Sudah dua tahun dia bergabung dengan partai berlambang Pohon Beringin ini.
Wanda menjelaskan, ada rangkaian peristiwa politik yang berseberangan dengan prinsip dan hati nuraninya hingga akhirnya dia melayangkan surat pengunduran diri sebagai kader Golkar.
“Per hari ini sudah dilayangkan dalam bentuk surat ke DPP,” kata Wanda di Jakarta, dilansir antaranews.com, Rabu (21/8/2024).
Dalam unggahan di media sosial pribadinya wanda_hamidah, Wanda dalam bahasa Inggris menyebut: “Saya keluar dari Golkar. Saya tidak ingin berada di sisi yang salah dalam sejarah. Saya terlalu mencintai negara ini. Indonesia tidak untuk dijual. Panjang umur perlawanan.”
Terkait unggahan itu, Wanda menjelaskan ada rangkaian peristiwa politik yang membuat dirinya kecewa terhadap Golkar dan partai politik di Indonesia.
Rangkaian peristiwa itu mencakup peran partai politik yang meloloskan beberapa undang-undang kontroversial, yang menurut dia, tidak berpihak kepada rakyat dan pemerintahan yang bersih, di antaranya Undang-Undang KPK dan Undang-Undang Cipta Kerja.
Kemudian, peristiwa politik lainnya yang membuat Wanda kecewa adalah saat kontestasi Pilpres 2024, yang menurut dia juga prosesnya menggunakan cara-cara kurang patut. Lalu, selama tahapan pilkada, Wanda menilai betapa rentannya partai-partai dikooptasi kepentingan elite tertentu.
“Tidak ada kepedulian lagi dengan rakyat, sehingga membuat partai politik pun tidak peduli dengan rakyat,” katanya.
Itu sebabnya, dia menyimpulkan situasi politik saat ini tidak sehat dan tidak sejalan dengan prinsip-prinsip serta semangat Reformasi 1998 yang dia lakoni.
“Saya pun memantapkan diri. Saya melihat perkembangan dua tahun terakhir, dan saya memutuskan untuk tidak menjadi bagian dari partai politik yang mendukung oligarki dan mengembalikan Indonesia persis ke masa Orde Baru,” katanya.
Dia pun meyakini keputusannya keluar Golkar sebagai langkah yang tepat, karena dia ingin berpihak pada kebenaran. “Saya ingin berpihak pada kebenaran dan peristiwa ini dicatat dalam sejarah,” imbuhnya.
Terkait langkah politiknya kedepan, Wanda mengaku kemungkinan tak akan bergabung dengan partai politik lain dalam waktu dekat. Dia menilai partai politik hari ini hanya sebatas representasi kekuasaan.
Reporter: Sir/Antara