• Media Kit
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Jumat, September 26, 2025
  • Login
Start News
  • Home
  • Newsline
  • Madina
  • Sumut
  • Nasional
  • Kabar Desa
  • Figur
  • Hiburan
  • Start TV
  • Start FM
No Result
View All Result
  • Home
  • Newsline
  • Madina
  • Sumut
  • Nasional
  • Kabar Desa
  • Figur
  • Hiburan
  • Start TV
  • Start FM
No Result
View All Result
No Result
View All Result

Komisi A DPRD Sumut Dorong Pemkab Terapkan Sistem Meritokrasi

by Redaksi
Kamis, 14 April 2022
0 0
0
Komisi A DPRD Sumut Dorong Pemkab Terapkan Sistem Meritokrasi

FOTO: DISKOMINFO SUMUT

Medan, StartNews Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menerima audiensi dari Komisi A DPRD Sumut yang dipimpin Hendro Susanto bersama anggota DPRD lainnya, di Rumah Dinas Gubernur, Medan, Rabu (13/4/2022).

Dalam pertemuan singkat tersebut disampaikan beberapa hal, khususnya pengelolaan pemerintahan terkait kebijakan sistem merit dan penggabungan sejumlah OPD.

Selain Ketua Komisi A Hendro Susanto, juga hadir Wakil Ketua Ricky Anthony, anggota Franky Partogi Sirait, HM Subandi, dan anggota dewan lainnya. Sementara Gubernur Edy Rahmayadi didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Mhd Fitriyus, Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Zubaidi, dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Basarin Yunus Tanjung.

Mengawali perbincangan, Hendro menyampaikan dukungan mereka atas kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terkait kebijakan menerapkan sistem merit (Meritokrasi), dimana Gubernur mendapatkan penghargaan Meritokrasi kategori baik dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) pada 7 Desember 2021 di Surabaya.

Dari hasil itu, pihaknya pun mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk meniru atau melakukan replikasi yang sudah bagus di Pemprov Sumut, tentang pelaksanaan sistem merit tersebut. Komisi DPRD Sumut juga sudah menyampaikan hal itu setidaknya kepada Pemko Pematangsiantar dan Pemko Medan.

Dia juga menyampaikan apresiasi bahwa pada masa kepemimpinan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah, kinerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) kabupaten/kota semakin baik di bawah koordinasi Pemprov. Sebab, hampir tidak ditemukan adanya kendala signifikan dari segi keberadaan blanko KTP dan efisiensi waktu pencetakan.

Namun, lanjut Hendro, pihaknya sempat menolak usulan penggabungan sejumlah OPD, khususnya Disdukcapil. Menurut dia, instansi terebut strategis. Untuk itu, legislatif akan mengawal bagaimana kinerja dinas tersebut setelah digabungkan dengan bidang lain.

Senada dengan itu, anggota Komisi A DPRD Sumut HM Subandi mengatakan pihaknya mendorong agar merit sistem bisa mengurangi jabatan yang kosong, sehingga tidak terlalu banyak OPD yang dipimpin Pelaksana Tugas (Plt). Agar instansi diisi oleh orang yang tepat, sesuai kemampuannya.

Kami juga sudah mendorong agar bagaimaa KTP ini tidak jadi barang mahal. Masih ada yang menganggap susah mengurus KTP. Padahal blanko dan alat cetak terus disampaikan Pemprov Sumut ke kabupaten/kota. Ini perlu disampaikan Pak ke daerah, karena kewenangannya (pelaksanaannya) ada di sana. Sementara penilaiannya ke Sumut, ungkapnya, yang meminta upaya memudahkan pencetakan KTP di kecamatan, terutama bagi kabupaten yang luas.

Menjawab itu, Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan dalam hal merit sistem, keberadaan pimpinan OPD yang beberapa di antaranya masih dijabat seorang Plt. adalah karena aturan Meritokrasi mengharuskan seseorang mempunyai kapasitas sesuai keilmuan yang dimiliki. Sehingga, ukurannya ditentukan melalui seleksi oleh para ahli di bidangnya.

Bicara Meritokrasi, dia harus diawali dengan pendidikannya. Kalau saya mencoba menelusuri itu (riwayat pendidikan), ini kayaknya kita salah. Tetapi, kita kan ini mencocok-cocokkan. Artinya, dokter itu bisa jadi politisi, tetapi politisi belum tentu bisa jadi dokter. Itu yang bertentangan sejak awal dengan Meritokrasi, jelas Gubernur.

Selanjutnya, kata Gubernur, Meritokrasi adalah pembatasan. Seorang yang terpilih harusnya melewati seleksi (ujian) yang diberikan tim seleksi berdasarkan aturan dan standar nilai yang ada. Sehingga tidak semua orang bisa menduduki satu kursi pimpinan OPD, jika nilainya tidak mencapai hasil yang ditentukan.

Contoh awal saat saya masuk (menjabat), ada open bidding (lelang jabatan). Saya kira seperti di masa saya tentara, ada namanya tes prajurit setiap 6 bulan. Di sipil, tak ada tes. Begitu mau pindah jabatan, pindah eselon, khususnya II, open biding dia, tak tahu pun jurusannya, katanya.

Sedangkan terkait penggabungan sejumlah OPD menjadi satu, Gubernur mengatakan bahwa untuk Disdukcapil, provinsi lebih berperan sebagai koordinator, bukan hal teknis sebagaimana di kabupaten/kota. Serta yang terpenting menurutnya, kualitas aparatur yang sejatinya diperlukan, bukan jabatan.

Kalau dia eselon II misalnya, bisa sampai Rp 100 juta. Tetapi kalau eselon III, maksimal Rp 50 juta (penghasilan), jadi hemat 50 persen. Saya berpikir karena dasarnya adalah pekerjaan, tambah Edy.

Kemudian untuk penggabungan OPD tersebut, Pemprov bisa menghemat anggaran hingga Rp 800 miliar (per tahun). Anggaran tersebut bila dialihkan kepada penggunaan lain, bisa untuk membangun setidaknya 16 jembatan.

Jadi, kalau kita ini sekarang ibarat kapal yang harus diangkat sampai ke permukaan. Ayo sama-sama, kita bisa berbuat untuk Sumatera Utara. Termasuk soal KTP mahal, harusnya gratis, kalau kita semua jujur, pungkasnya.

Reporter: Rls

Tags: Komisi A DPRDPemkabSistem MeritokrasiSumut
ShareTweet
Next Post
Coretan Menuntut SMGP Ditutup Marak di Panyabungan

Coretan Menuntut SMGP Ditutup Marak di Panyabungan

Discussion about this post

Recommended

Ditangkap di Padangsidimpuan, Dua Pria Bertato Ini Bawa Sabu dari Bukittingi

Ditangkap di Padangsidimpuan, Dua Pria Bertato Ini Bawa Sabu dari Bukittingi

1 tahun ago
Mudir Musthafawiyah Dapat Undangan Haji dari Raja Arab Saudi

Mudir Musthafawiyah Dapat Undangan Haji dari Raja Arab Saudi

3 tahun ago

Popular News

  • Pemprov Sumut Perbaiki Infrastruktur di Berbagai Kabupaten, Tak Ada di Madina

    Pemprov Sumut Perbaiki Infrastruktur di Berbagai Kabupaten, Tak Ada di Madina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Riksus Lagi, Kali Ini Menyasar Semua Kabid di Distan Madina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Heboh Foto Mesra Kepsek dengan Perempuan Bersuami Beredar Luas di Madina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bungkusan Berisi Ari-ari Bayi di Gedung Lama RSUD Panyabungan Bikin Geger

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun Ini Pemprov Sumut Targetkan Pembangunan 15 Ribu Rumah untuk MBR

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Contact
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

© 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Copyright Start News Group
No Result
View All Result
  • Home
  • Madina
  • Sumut
  • Newsline
  • Nasional
  • Newsline
  • Kabar Desa
  • Opini
  • Figur
  • Komunitas

© 2025