Jakarta, StartNews Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyatakan hepatitis akut misterius yang terjadi saat ini kecil kemungkinannya berkembang menjadi pandemi.
Menurut dia, kondisi hepatitis akutakan sulit membuataktivitas masyarakat terganggu. “Tetapi memang perlu diwaspadai. WHO menyatakan ini sebagai penyakit yang berpotensi menjadi kejadian luar biasa,” kata Nadia kepada wartawan, Jumat (20/5/2022).
Sosok yang juga juru bicara vaksinasi Covid-19 ini menjelaskan, tahapan-tahapan penyakit dimulai dari peningkatan kasus, kejadian luar biasa, wabah, endemi, dan pandemi.
“Sementara hepatitis ini, WHO meminta untuk berhati-hati agar tidak terjadi kejadian luar biasa dan kasus terbanyak menyerang anak-anak,” ujarnya.
Menurut Nadia, para ahli mengatakan gejala hepatitis akut berat ini mirip dengan gejala hepatitis A yang penularannya melalui makanan. Itu sebabnya, dia mengimbau masyarakat rajin mencuci tangan, tidak makan sembarangan, dan jangan berbagi alat makan dengan orang lain.
“Kalau kita terus meningkatkan kewaspadaan untuk sindrom atau demam kuning. Kalau kemudian ada peningkatan sindrom atau demam kuning di daerah yang dilaporkan, Puskesmas harus melakukan namanya kontak investigasi,” paparnya.
Meskipun tercatat 436 kasus dari 27 negara yang ditengarai hepatitis akut misterius, kata Nadia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menemukan kasus terkonfirmasi, karena jenis penyakit ini belum ada definisinya dan jenis penyebabnya.
Reporter: Rls





Discussion about this post