Padang, StartNews – Belakangan ini beredar informasi di kalangan masyarakat terkait penumpukan makanan tambahan balita dan ibu hamil di gudang Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang dikaitkan dengan angka stunting di Sumbar.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Lila Yanwar mengatakan Produk Makanan Tambahan (PMT) diberikan untuk balita stunting dan ibu hamil (Bumil) kurang energi kalori (KEK) dan anemia sebagai pengganti anggaran PMT yang bersumber APBN yang tarik salur.
“PMT Balita, Bumil KEK, dan Anemia tersebut diadakan pada anggaran perubahan APBD tahun 2022 dengan rincian untuk Balita Stunting 30.090 kotak dan Bumil KEK dan Bumil Anemia 37.162 kotak,” katanya, Rabu (26/7/2023) malam.
Menurut dia, PMT diterima pada Desember 2022/ Sebanyak 50 persen telah didistribusikan ke kabupaten/kota di Sumatera Barat. Sedangkan sisanya secara bertahap, sehingga saat ini telah tersalurkan 81,56 persen PMT Balita dan PMT Bumil 67.94 persen .
“Sisa akhir adalah 5.547 kotak PMT Balita stunting dan 10.913 PMT Bumil. Jadi, penyaluran PMT ini telah sesuai dengan tahapan perencanaan dan dengan keterangan expired date–nya bulan Desember tahun 2024,” ungkapnya.
Selain itu, Dinkes provinsi dan kabupaten/kota hingga kini masih mengambil secara bertahap ke gudang yang disediakan dan disewa oleh Dinas Kesehatan sampai akhir tahun 2023.
Pemberian PMT juga diikuti dengan kegiatan pemberian edukasi keluarga sasaran untuk dapat secara mandiri menyediakan pangan bergizi.
“Penyaluran PMT sudah sesuai dengan tahapan penyaluran.. Dlam 10 hari kedepan, insya Allah 10.000 kotak lagi PMT disalurkan, ” jelasnya.
Reporter: Rls