Panyabungan, StartNews – Banjir kiriman yang merendam Desa Jambur, Desa Huta Dame, dan Kampung Baru di Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) pada Sabtu (3/8/2024) lalu ternyata disebabkan parit tak mampu menampung debit air yang mengalir dari kebun warga dan Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution.
Hal itu diketahui setelah Satuan Pelaksana Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution bersama pemerintah desa setempat mengecek parit yang menampung air dari hulu.
“Kami bersama pemerintahan desa mengecek saluran parit mulai dari hulu yang diduga meyebapkan debit air melimpah, sehingga terjadi banjir melanda perkampungan jika hujan turun deras,” kata Kepala Satuan Pelaksana Bandara Jenderal AH Nasution Doni Romdika, Minggu (4/8/2024).
Setelah mengecek parit, menurut Doni, penyebab banjir kiriman ternyata aliran air dari kebun warga dan sebagian kiriman dari bandara menyatu, sehingga parit tidak mampu menampung debit air dari kedua sisi. Akibatnya, air melimpah ke perkampungan dan ladang warga.
Sebelumnya, menurut Doni, pihak pengelola bandara telah membuat tunggul dari bronjong untuk menimalisasi mengalirnya air ke pemukiman warga, tetapi tertutup sedimen tanah sehingga tidak dapat menahan masuknya aliran air yang deras.
“Untuk mengatasi ini, sementara kami akan membuat tanggul jangka pendek untuk membendung dan mengurangi debit air masuk,” ujarnya.
Dia juga mengatakan pihaknya kedepan akan mengundang pemerintahan desa di sekitar bandara dan Forkopimcam serta dinas terkait untuk bermusyawarah guna mencari solusi jangka panjang agar kejadian banjir kiriman ke pemukiman warga tidak terulang lagi pada masa mendatang.
Reporter: Sir