Panyabungan, StartNews Puluhan warga Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Madina, Sumut, mengungsi ke sejumlah tempat aman di Desa Sibanggor Jae. Mereka mengungsi untuk menghindari paparan yang diduga gas H2S dari wilayah operasi PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP), Selasa (27/9/2022) malam.
Camat Puncak Sorik Marapi Ridwan Lubis mengatakan puluhan warga itu dievakuasi ke sejumlah tempat, di antaranya Pos Pantau Gunung Sorik Marapi dan madrasah di Desa Sibanggor Jae.
Menurut Ridwan, kepala desa setempat sudah mengirimkan makanan berupa nasi bungkus untuk warga yang mengungsi.
Ridwan menceritakan, kondisi saat ini di sekitar wilayah operasi PT SMGP masih terlihat kepanikan warga. Kendaraan roda empat hilir-mudik untuk membawa para korban ke rumah sakit
Warga juga terlihat trauma dan cemas jika terjadi kebocoran susulan.
Korban insiden kebocoran diduga gas beracun itu terus bertambah.
Hingga Selasa (27/9/2022) pukul 21.35 WIB, korban yang dilarikan ke rumah sakit sebanyak 68 orang. Rinciannya, 35 orang di RSUD Panyabungan, 33 orang di RS Permata Madina.
Ruang UGD RSUD Panyabungan tak mampu lagi menampung korban yang berdatangan.
Kami terpaksa didirikan tenda darurat untuk menampumg korban yang bardatangan, kata Direktur RSUD Panyabungan dr. Rusli Pulungan.
Dari penuturan salah satu warga yang dihubungi melalui seluler membenarkan kejadian dugaan kebocoran gas beracun tersebut.
Warga tersebut menerangkan bahwa sore ini PT SMGP sedang melakukan well test di wellpad T-12.
Manajemen PT SMGP yang dihubungi belum bisa memberi penjelasan detail.
Yani Siskartika, Corp Affairs KS ORKA, mengatakan pihakny saat ini sedang berkoordinasi dengan tim di lapangan untuk menghimpun fakta kejadian.
Mohon kiranya bersabar, kami akan memberikan info lebih lanjut nanti, katanya kepada StartNews melalui aplikasi pesan WhatsApp.
Reporter: Sir
Discussion about this post