Tarutung, StartNews Setiap tanggal 17 Oktoberdiperingati sebagai Hari Ulos Nasional yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan Ri pada 2015. Kain khas tradisional suku Batak ini merupakan satu di antara warisan budaya Sumatera Utara yang telah ditetapkan Kemendikbudsejak 17 Oktober 2015 sebagai Hari Ulos Nasional.
Sejak saat itu Hari Ulos Nasional dirayakan di Indonesia dan warga negara Indonesia yang ada di penjuru dunia. Dalam ulos Batak, seperti halnya kegiatan mangulosi melambangkan pemberian restu, kasih sayang, harapan, dan kebaikan lainnya.
Selain sebagai simbol yang memiliki nilai-nilai dalam suku Batak. Dalam budaya Batak, ini dikenal sebagai mangulosi, kata Ketua Dekranasda Tapanuli Utara Satika Simamora Senin ( 18/10/2021).
Tak heran jika acara adat seperti pernikahan, ada pilihan ratusan ulos dengan desain yang berbeda-beda. Harganya juga bervariasi, mulaidari puluhan ribu sampai puluhan juta rupiah.
Sebagai wujud pembangunankarakter bangsa yang positif, dinamis, serta berkolaborasi dengan kearifan lokal, Hri Ulos Nasional ini menjadi motivasi bagi generasi penerus guna melestarikan budaya, katanya.
Satika Simamora mengatakan peran serta dukungansemua pihak diperlukan untuk melestarikan ulos sebagai warisan busaya bangsa.
Pemerintah daerah, kata dia, juga bersinergidengan perajin, pelaku usaha, dan desiner untuk melestarikan warisan budaya Indonesia
Misalnya, Dekranasda mendukung para pengrajin tenun dan ulos melalui pembinaan kepada masyarakat, ujarnya.
Reporter: Rls
Discussion about this post