Panyabungan, StartNews – Kepengurusan Pimpinan Daerah (PD) Gerakan Pemuda Islam (GPI) Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, resmi terbentuk. Jika tidak ada aral melintang, dalam waktu dekat kepengurusan akan dilantik bersamaan dengan berbagai kegiatan yang dihelat menjelang milad ke-77 GPI pada 2 Oktober 2022.
Rapat perdana pembentukan PD GPI Madina diadakan di Masjid Agung Nur Ala Nur, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan pada Minggu (28/8/2022) kemarin Rapat ini dihadiri dihadiri puluhan aktivis pemuda Islam Kabupaten Madina.
PD GPI Madina dibentuk pasca terbitnya SK Pimpinan Pusat GPI Nomor 65/Sek-PP/GPI/VIII/1422-2022, tanggal 26 Agustus 2022 tentang Pengangkatan Pengurus Caretaker PD GPI Kabupaten Madina yang ditandatangani Ketua Umum Vedrick Diko Nugraha dan Sekjen Khoirul Iman.
Rencananya, pelantikan PD GPI Madina akan digelar pada akhir September 2022 oleh Bupati Madina HM Jafar Sukhairi nasution selaku Ketua Dewan Penasehat PD GPI Madina.
Pelantikan akan dirangkai dengan agenda Gebyar Milad ke-77 GPI, kaderisasi, rapat kerja daerah, tabligh siyasah (orasi kebangsaan), dialog kepemudaan, seminar pendidikan Islam, onton bareng film G-30S PKI, bakti sosial, talk show, santunan anak yatim, Gerakan Wakaf Mushaf Al Quran, pencanangan Gerbang Marhamah (Gerakan Membangun Masyarakat Berakhlaqul Karimah).
Ketua Caretaker PD GPI Kabupaten Madina Al Hasan Nasution menyampaikan secara historis GPI yang dilahirkan oleh para tokoh bangsa seperti Buya Hamka, Perdana Menteri M. Natsir, Perdana Menteri Burhanuddin, Anwar Haryono, dan tokoh lainnya pada Oktober 1945 telah resmi terbentuk di Kabupaten Madina.
“GPI merupakan warisan peninggalan dari para syuhada bangsa dalam merintis merah putih. Kita memiliki visi untuk mempersatukan potensi dan kekuatan pemuda Islam. Kita juga memiliki komitmen agar GPI bisa menjadi rumah besar representasi bagi pemuda Islam,” kata Al Hasan.
Dengan semangat persatuan, kata dia, kepengurusan GPI Madina akan diisi lebih dari 50 aktivis dan tokoh muda lintas profesi dengan berbagai latar belakang organisasi dan seperti PMII, HMI, IMM, GP Ansor, Serikat Islam, BKPRMI, IPNU, Al Washliyah, IMMAN, Pemuda Pancasila, LSM, pegiat jurnalistik, dan lainnya.
“GPI ini kita proyeksikan menjadi representasi dari gerakan kader pemuda Islam yang ada. Ibarat sebuah taman akan lebih indah bila diisi dengan aneka warna dan jenis bunga. Demikian juga GPI, dengan kemajemukan latar belakang pengurus akan menjadi potensi besar untuk saling menyolidkan kekuatan. Kita memimpikan agar GPI menjadi rumah besar yang teduh bagi pemuda Islam,” ujar mandataris ICMI-Muda (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) Kabupaten Madina ini.
Mantan Ketua Karang Taruna Madina ini menambahkan, GPI Madina memiliki visi lain sebagai gerakan intelektual muda Islam yang membudayakan tradisi literasi, kaderisasi, diskusi, dan aksi.
Dia menjelaskan, gerakan literasi bisa memperkaya khazanah referensi kader membangun intelektualitas yang religius. Sedangkan kaderisasi adalah jantung organisasi. Diskusi merupakan proses dialektika dalam mencari solusi. Sedangkan aksi merupakan bentuk sikap dan refleksi dari kesadaran untuk memperjuangkan sesuatu.
“Pada akhirnya, kita mengembalikan khittah perjuangan ini sebagai bentuk konkrit pengabdian kepada umat, agama, bangsa, dan negara. GPI Madina siap bersinergi, berkolaborasi, dan bermitra strategis dengan seluruh pihak untuk mendarmabaktikan potensi dan kontribusi untuk membangun Madina yang kompetitif dan religius, ” pungkas mantan Presiden Mahasiswa STAIN (sekarang UIN Syahada) Padangsidimpuan ini.
Reporter: Sir