Tanjungbalai, StartNews – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menghadiri haul ke-20 Syech Muhammad Isya Sitorus Al Kholidi Naqsyabandi. Dalam kesempatan ini, Edy Rahmayadi berharap akan terus lahir generasi penerus yang menyiarkan agama di tengah masyarakat, khususnya di Tanjungbalai.
“Saya berharap akan terus lahir generasi penerus beliau, dalam menyiarkan agama di Tanjungbalai,” ujar Edy Rahmayadi di Rumah Suluk, Jalan Seiraja, Desa Seiraja, Kecamatan Seitualang Raso, Kota Tanjungbalai, Rabu (14/6/2023).
Hadir di antaranya, Wali Kota Tanjungbalai Waris Thalib, Syech Muhammad Ridwan Sitorus anak dari Syech Muhammad Isya Sitorus Al Kholidi Naqsyabandi, Tuan Guru Batak, Tuan Guru Air Joman, Tuan Guru Ketang, Forkopimda, OPD Sumut, serta jamaah rumah suluk Syech Isya Sitorus.
Edy Rahmayadi juga mengajak para orangtua lebih memperhatikan ilmu agama pada anak. Sebab, bekal ilmu agama merupakan benteng keimanan bagi generasi selanjutnya dalam mengahadapi perkembangan zaman yang makin modern saat ini.
“Saya minta pada orangtua saya untuk lebih memperhatikan ilmu agama pada anak kita. Ilmu agama akan menjadi benteng keimanan mengahadapi perkembangan zaman saat ini,” ucap Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi juga meminta pada jamaah rumah suluk untuk selalu mendoakan Sumut agar lebih makmur dan bermartabat. “Karena di sini tempatnya orang-orang berzikir, saya minta untuk dapat mendoakan Sumut agar lebih makmur dan bermartabat,” katanya.
Sementara Muhammad Ridwan Sitorus, anak dari Syech Muhammad Isya Sitorus Al Kholidi Naqsyabandi, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang telah menghadiri undangan haul ke-20 Syech Isya Sitorus. Juga mengapresiasi perhatian Edy Rahmayadi yang telah membangun rumah suluk tersebut.
“Terima kasih telah datang dan juga terima kasih Pak Gubernur dan Pak Wali Kota atas bantuannya. Semoga berkah untuk Sumut yang lebih bermartabat,” ucap Syech Muhammad.
Syech Muhammad menceritakan, rumah suluk ini didirikan ayahnya sebagai tempat berzikir yang sampai saat ini ajaran beliau terus dilakukan dan diajarkan pada masyarakat. Semasa hidup, ayahnya adalah seorang pendakwah di sekitar kampung di daerah tersebut. Kemudian mendirikan rumah suluk yang dulu masih dikelilingi hutan belantara.
“Beliau merantau ke Pebatang dan membuka hutan, yang pertama membuka suluk di Kampung Tobo, dilanjutkan di sini. Kegiatan ayah dahulu adalah berdakwah sampai 15 kampung di daerah ini, dengan istiqomah sampai umur beliau 90 tahun, tepat tahun 2003 beliau meninggal,” katanya.
Usai menghadiri kegiatan haul tersebut, Edy Rahmayadi juga berziarah ke makam Syech Isya Sitorus yang tidak jauh dari rumah suluk tersebut. Dilanjutkan meninjau dan memberikan bantuan pembangunan Pesantren Dhiyaul Hady di Kecamatan Seitualang Raso, Kota Tanjungbalai.
Reporter: Rls