Panyabungan, StartNews Ketua Karang Taruna Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Zulkifli Nasution diduga memalsukan tanda tangan bendahara organisasi itu untuk keperluan pencairan dana hibah tahun 2024.
Hayuaranet.com memberitakan, Bendahara Karang Taruna Madina Ahmad Sarkawi Nasution mengatakan biasanya pencairan dana hibah organisasi melibatkan tanda tangan ketua dan bendahara.
Saya tidak terlibat dalam pencairan dana hibah tahun 2024. Tidak ada surat kuasa atau apapun yang sifatnya memberikan kuasa kepada Saudara Zulkifli untuk menarik uang itu seorang diri, kata Sarkawi, Jumat (18/4/2025).
Sarkawi menduga telah terjadi pemalsuan tanda tangan dirinya terkait pencairan dana hibah Karang Taruna tahun 2024.
Sarkawi menuturkan, perkara ini bermula pada pertengahan tahun 2024. Saat itu, dia diminta untuk membuat proposal pengajuan dana hibah dan pengaktifan nomor rekening organisasi.
Biasanya, kalau sudah mengurus rekening satu atau dua minggu kemudian ada pencairan, tuturnya.
Namun, ketika Sarkawi mempertanyakan dana hibah itu kepada Zulkifli, dia mendapat jawaban bahwa belum ada kejelasan dari pemerintah daerah. Lalu pada November 2024, dia kembali menanyakan hal serupa dan mendapat jawaban yang sama.
Pada 2025, tersiar kabar bahwa dana hibah Karang Taruna 2024 ternyata dicairkan. Sarkawi pun menyelidiki hal ini sampai kemudian pada kesimpulan bahwa dana hibah dicairkan tanpa sepengetahuan bendahara dan sekretaris.
Hal senada disampaikan Sekretaris Karang Taruna Madina Fadry Lubis. Dia mengaku sama sekali tidak mengetahui proses pencairan dana hibah tahun 2024 mulai dari pengusulan sampai pertanggungjawaban.
Mulai dari pengajuan, pengusulan, pencairan, sampai penyusunan SPJ, saya sama sekali tidak dilibatkan dan tidak tahu-menahu, katanya.
Sementara Ketua Karang Taruna Madina Zulkifli yang dimintai keterangan mengaku akan memberikan jawaban beberapa saat lagi. Termasuk, dugaan tindak pidana pemalsuan tanda tangan.
Beredar informasi, kisruh ini juga melibatkan beberapa pihak lain, termasuk petinggi di Bank Sumut Cabang Panyabungan.
Reporter: Rls/Sir





Discussion about this post