Muarasipongi, StartNews – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Mandailing Natal (DPPKB Madina) menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Sumatera Utara dan Perwakilan Sumatera Barat dalam tajuk fasilitasi intensifikasi dan integrasi pelayanan KBKR di wilayah khusus dan perbatasan, Senin (9/9/2024).
Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka Pelayanan KB Perbatasan Sumut-Sumbar ini dibuka Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution di Aula Kantor Camat Muarasipongi, Kecamatan Muarasipongi.
Fasilitasi ini melibatkan beberapa pihak seperti TNI dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dengan tujuan akselerasi pemakaian KB modern. Tujuannya, mencapai target Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran total serta menekan angka stunting.
Wakil bupati dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas pembangunan yang dilaksanakan di Madina. “Salah satunya inisiasi pak kaperw dan bu kaperw di daerah perbatasan ini. Maka saya merasa berutang kalau tidak hadir pada acara ini,” katanya.
Atika berharap kegiatan ini momentum untuk memotong kemarjinalan di wilayah manapun. Di samping itu, lulusan Universitas UNSW Ausrtalia ini berpesan kepada ibu baru melahirkan agar benar-benar mengatur jarak kelahiran.
Jarak itu, jelas Atika, akan memberi peluang untuk fokus pada hal lain, seperti ekonomi. “Kami harap usia ibu jangan terlalu muda (untuk hamil), jangan pula terlalu tua,” ujarnya.
Wabup Atika mengungkapkan, kebutuhan masyarakat saat ini dipengaruhi pergerakan global. “Kemampuan ekonomi sangat menentukan masa depan anak mulai dari gizi anak sesaat sebelum lahir, masih di kandungan, pasca-lahir, nanti di sekolah,” lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala BKKBN Perwakilan Sumut Dr. Munawar Ibrahim, S.Kp, MPH, mengatakan berdasarkan data per Juli 2024, metode kontrasepsi modern di Provinsi Sumatera Utara masih ada di angka 53,58 persen. “Sementara target nasional pada tahun 2024 ini berada pada angka 63,” sebutnya.
Terkait TFR di provinsi ini, tambah Munawar, angkanya masih 38,69 persen atau jauh dari target di angka 21 persen. “Jadi harus ada yang diubah sehingga pertumbuhan penduduk itu sesuai dengan daya tampung wilayah,” katanya.
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Fatmawati mengapresiasi capaian penurunan stunting di Madina dalam dua tahun terakhir yang berada di angka 13,5 persen setiap tahunnya.
Fatmawati juga memaparkan capaian kontrasepsi modern di Sumbar masih di angka 56 persen dari target 59 persen. “Jadi, kami masih ada ketertinggalan tiga persen, tentunya dengan kegiatan seperti ini diharapkan capaiannya terdongkrak,” katanya.
Ketua Panitia yang juga Kepala DPPKB Madina Elfi Maryanni menjelaskan kegiatan ini untuk meningkatkan akses pelayanan KB di daerah khusus dan perbatasan. “Tujuan utama yakni menurunkan angka kelahiran dan meningkatkan angka prevalensi pemakaian kontrasepsi modern,” katanya.
Danramil 15 Muarasipongi Kapten Arh. Marito Efendi Harahap yang didapuk sebagai salah satu narasumber menjelaskan, TNI berperan signifikan mendukung BKKBN dalam pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana).
“Dukungan TNI berhasil mendorong masyarakat dalam keikutsertaan sebagai akseptor KB yang capaiannya di atas target yang ditetapkan,” katanya.
Kapten Marito menambahkan, beberapa tahun terakhir ini pemerintah revitalisasi program KB karena semenjak bergulirnya reformasi dan otonomi daerah, hal ini terabaikan.
Sementara narasumber dr. Ika Sulayka mengatakan, pemakaian KB modern bukan hanya pada perempuan, pria pun bisa menggunakannya seperti kondom dan vasektomi. “Inti KB adalah pen-jarak-an kelahiran anak. Jarak kelahiran anak minimal dua tahun,” katanya.
Di sisi lain, Ketua IBI Madina Rosida Nasution menjelaskan, bidan pun turut serta mendorong dan menyosialisasikan pentingnya mematangkan usia pernikahan kepada anak remaja dan calon pengantin. “Termasuk kesiapan menjadi orang tua,” katanya.
Kegiatan seperti ini penting dilaksanakan untuk memberikan pemahaman yang benar bagi masyarakat terkait KB. “Agar jangan ada lagi persepsi KB itu menghentikan kelahiran anak. Ini salah satu langkah dalam menurunkan angka stunting,” kata Camat Muarasipongi Tajuddin dalam sambutannya.
Usai membuka acara, wakil bupati bersama kaperwil Sumut dan kaperwil Sumbar meninjau pemasangan kontrasepsi kepada 100 akseptor. Para peserta merupakan orang tua yang baru memiliki anak yang baru lahir. Jumlah peserta itu diharapkan terus meningkat dan berjalan di semua kecamatan yang ada di Madina.
Reporter: Roy Adam