Medan, StartNews – Ini peringatan bagi kepala sekolah setingkat SMA, SMK, dan SLB se-Sumatera Utara (Sumut). Jika kinerjanya buruk dalam enam bulan kedepan, maka akan dicopot dari jabatan kepala sekolah.
Hal itu ditegaskan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat melantik 344 kepala SMA, SMK, dan SLB se-Sumut. Edy Rahmayadi menyampaikan akan mengevaluasi kinerja para kepala sekolah setiap enam bulan sekali.
“Saya sudah perintahkan ada perjanjian setiap enam bulan kalian saya evaluasi. Tak cocok Anda jadi kepala sekolah, saya ganti,” kata Edy Rahmayadi kepada para kepala sekolah di Medan, Selasa (5/7/2022).
“Saya butuh kualitas, karena masa depan Sumut ini tergantung sekali dengan anak-anak didik Anda,” imbuhnya.
Edy juga mengatakan kepala sekolah merupakan cerminan sekolah. Jadi, kepala sekolah harus memberi teladan yang baik kepada anak didik dan tenaga pengajarnya.
“Murid ini perlu motivasi untuk belajar, contoh teladan itu kepala sekolah, pakaian dan sikapnya, itu kepala sekolah. Jadi, kalau saya mau lihat sekolahannya, saya cukup lihat kepala sekolahnya,” ungkapnya.
Sebelum menjabat, kata Edy, kepala sekolah akan disekolahkan atau mendapat penataran terlebih dahulu. Tidak seperti masa lalu, kepala sekolah menjabat baru disekolahkan. “Sekarang tes, selesai sekolah, baru ditempatkan,” kata Edy.
Sementara Plt. Kepala Dinas Pendidikan Sumut Lasro Marbun mengatakan nantinya para kepala sekolah akan menjabarkan apa yang akan diperbuat.
“Kepala sekolah ini nanti mengisi kertas kosong. Mereka akan menulis apa yang akan mereka perbuat, itu nanti kita akan uji,” kata Lasro.
Pelantikan kepala sekolah tersebut merupakan pelantikan tahap pertama. Selanjutnya masih akan ada kepala sekolah yang dilantik.
“Nanti akan kita inventarisasi. Kita petakan yang mau jadi guru penggerak, kemudian kita assesment-kan lagi, baru kita pilih dari situ, ” kata Lasro.
Reporter: Rls