Panyabungan, StartNews – Inspektur Rahmat Daulay disomasi oleh bawahannya, Muhammad Syukur Siregar, yang sebelumnya menjabat sebagai inspektur Pembantu Bidang Investigasi dan Pengawasan Korupsi Inspektorat Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Somasi ini diduga terkait Riksus.
Asisten Administrasi Umum Setdakab Madina Lismulyadi Nasution membenarkan hal itu. Dia menjelaskan, surat somasi tersebut telah diserahkan kepada Inspektur Rahmat.
“Benar, ada somasi dari Syukur untuk inspektur,” kata Lismulyadi di ruang kerjanya, Komlpleks Perkantoran Payaloting, Panyabungan, Selasa (8/10/2025), dikutip dari laman hayuaranet.com pada Rabu (8/10/2025).
Meski demikian, Lismulyadi enggan memerinci isi surat tersebut. Senada dengan itu, Muhammad Syukur yang dikonfirmasi hayuaranet.com terkait kebenaran dan alasan melayangkan somasi sampai berita ini ditayangkan memilih tak menjawab.
Kuat dugaan somasi yang dilayangkan Syukur itu berhubungan dengan pemeriksaan khusus (Riksus) yang dihadapinya terkait dugaan tindak pidana korupsi berupa pungutan liar.
Sebelumnya pada 31 Juli 2025, Kepala Desa Simangambat TB Ahmad Rasyid Nasution melayangkan Surat Keberatan atas tindakan Muhammad Syukur selaku Irban 4. Surat tersebut ditujukan kepada Bupati Madina Saipullah Nasution.
Dalam surat berkop Pemerintah Desa Simangambat TB, Kecamatan Tambangan, Rasyid mengungkapkan, pada 18 Februari 2025, Syukur selaku irban 4 melaksanakan audit reguler. Saat itu, Tim Audit Inspektorat meminta uang minyak Rp500.000.
Berselang dua bulan, tepatnya pada 19 Mei 2025, Irban IV kembali meminta uang sebesar Rp5.000.000.
“Maka dalam hal ini, saya Ahmad Rasyid Nasution sebagai kepala Desa Simangambat TB, Kecamatan Tambangan, menyatakan keberatan karena telah mengarah ke pemerasan/pungli,” tulis Rasyid dalam surat bernomor 141/088/10.2025/2025 itu.
Inspektorat kemudian membentuk tim pemeriksaan khusus (riksus) yang dipimpin Nurminah Daulay. Pada prosesnya sejumlah pihak telah diperiksa. Namun, dari informasi yang diterima media, Muhammad Syukur belum pernah menghadiri pemeriksaan.
Untuk diketahui, somasi ini bukan yang pertama dilayangkan oleh Syukur. Sebelumnya pada 5 Agustus 2025, dia juga menyomasi Ahmad Rasyid.
Reporter: Sir
Discussion about this post