Medan, StartNews – Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Gus Irawan Pasaribu bersih-bersih. Dia memecat tiga pejabat yang melakukan pungutan liar (Pungli) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapsel. Mereka yang dipecat adalah kepala Puskesmas Pintupadang, seorang kepala bidang (Kabid) di Dinas Pendidikan, dan satu lagi di kepala bidang di Dinas Perdagangan.
Gus Irawan menegaskan pihaknya akan terus melakukan bersih-bersih terhadap semua yang melakukan pelanggaran. Dia menegaskan hal ini usai berkunjung ke Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP) Sumatera Utara di Jalan Gatot Subroto, Medan, Senin (28/4/2025).
“Saya sudah berhentikan itu yang di Puskesmas. Begitu saya perintahkan diperiksa oleh Inspektorat, ternyata kepala Puskesmasnya sering bermasalah. Temuan saya di situ bahwa Tapsel sudah UHC (unviersal health coverage) gitu ya. Mendeklarasikan bahwa dengan KTP bisa berobat gratis. Eh, ternyata di sana masih ada yang bayar,” terangnya.
Dia mengatakan hal ini boleh jadi berlaku juga di Puskesmas lainnya. “Jangan coba-coba karena sudah diingatkan, hentikan. Kalau masih dilakukan kita akan tindak tegas,” tuturnya.
“Nanti kita lihat, kita akan dalami terus ini. Itu juga ketemu di sektor pendidikan. Saya terinformasi bahwa ada kepala bidang di Dinas Pendidikan mengancam. Dia ancam kepala sekolah, motifnya menarik duit. Bahwa kalau mau bertahan kasih setoran. Ini juga sudah diberhentikan. Se-level kepala bidang. Lalu ada juga kepala bidang di Dinas Perdagangan. Ini main-main di iuran-iuran pasar. Kalau untuk yang namanya fraud, penyelewengan, menyangkut uang, itu nggak ada maaf. Tidak ada, mohon maaf ya. Karena itu sangat merusak. Ini penyakit kronis yang harus diamputasi,” beber Gus Irawan.
“Saya akan sangat concern di semua bidang. Tetapi, di sektor kesehatan dan pendidikan itu prioritas. Karena mereka menyedot APBD Tapsel hingga 46 persen, masa iya anggaran banyak mereka habiskan tapi layanan tidak maksimal,” imbuhnya.
Gus Irawan menyatakan tindakan terhadap indisipliner ini akan terus dilakukan. Bahkan, ketika ditanya jika berhubungan dengan kerabatnya, saudara atau bagian dari keluarga atau titipan keluarga pejabat, dia tegas menjawabnya.
“Mohon maaf, misalnya, dengan keluarga, ya saya pegang teguh dalihan na tolu. Tapi, dalam penerapan aturan nggak ada dispensasi karena hubungan darah, hubungan keluarga, nggak ada. Aduh mohon maaf, nggak akan ada dispensasi. Saya hanya bisa sampaikan, nggak bisa ditervensi-lah,” tuturnya.
Gus Irawan mengaku prihatin dan mohon maaf kepada masyarakat dengan kondisi pelayanan publik yang terjadi di Tapsel. “Semua instansi yang coba main-main dengan layanan publik, akan kita tertibkan,” katanya.
Bupati Tapsel ini berencana mendigitalisasi seluruh pelayan publik di Tapsel. Mantan Direktur Utama Bank Sumut tiga periode ini mengakui setelah dua bulan bertugas di Tapsel, dia melihat lebih jauh ke dalam, ada banyak hal yang harus diperbaiki. Apalagi di salah satu visi-misi untuk Tapsel yang disebut Panca Cita adalah reformasi birokrasi. “Ini ternyata temuan saya itu, sudah menyangkut sikap mental. Sikap mental dan juga sistem internal control masih lemah.”
“Karena itu saya banyak berdiskusi, misalnya ini sedang ada audit BPK. Mereka pada Ramadan lalu sudah masuk untuk interim audit, kemudian datang lagi 14 April ini. Saya banyak berdiskusi dengan mereka. Apa yang mereka temukan dan yang saya temukan mirip. Sistem internal control kita sangat lemah,” kata dia. “Hari ini (Senin 28/4/2025) saya ke BPKP, karena saya sedang berpikir untuk melakukan review dan ingin memperbaiki sistem internal control tadi itu,” jelasnya.
Apalagi tiga hari lalu, dia diminta menandatatangani SK pembentukan tim penilaian mandiri terkait dengan SPIP (sistem pengendalian internal pemerintah). “Malu saya pernah jadi ketua Ikatan Akuntan Indonesia Sumut dua periode dan di belakang nama saya Ak, CA, tapi tidak bisa membenahi sistem ini di Tapsel,” kata mantan anggota DPR RI ini.
Semua itu kemudian dipadukan dengan hasil sidak. “Sidak yang saya lakukan memunculkan banyak temuan. Saya simpulkan memang sikap mental tidak mudah diperbaiki. Sistem pengendalian bisa diciptakan lah, tapi mengubah sikap mental manusia ini yang kemudian harus paralel dilakukan. Nanti sistem pengendaliannya dirumuskan dan tentu butuh satu komitmen kuat dari setiap pimpinan OPD untuk memastikan sistem itu dijalankan oleh seluruh pelaksana tugas,” jelas Gus Irawan.
Gus Irawan menegaskan tindakan pemecatan yang dilakukan sudah diumumkan sebelumnya, bahkan pada hari pertama memimpin apel pegawai di Kantor Bupati Tapsel.
“Saya sudah sampaikan bahwa warisan APBD yang ada itu sebetulnya, kalau penghematan sih tidak terlalu membebanilah, karena itu kan menggeser anggaran ke sektor yang lebih prioritas. Meskipun memang pengurangan terjadi pada transfer dari pusat ke daerah, DAU, DAK berkurang di Tapsel Rp113,5 miliar,” tuturnya.
Namun,. sesungguhnya ruang fiskal yang terkoreksi sangat dalam menjadi sangat sempit disebabkan peningkatan belanja pegawai yang untuk 2025 meningkat Rp200 miliar. “Karena itu belanja modal di Tapsel hanya tinggal 5 persen-an saja. Padahal, kalau dulu itu masih ada hampir 30 persen, ” jelasnya.
“Ini yang sangat membebani dan fixed cost. Tidak ada solusi kecuali pegawainya pensiun atau berkurang. Karena itu saya sampaikan bahwa peningkatan belanja pegawai, karena banyaknya tenaga honor ke PPPK sudah berproses. Saya tentu tunduk dan patuh pada peraturan perundang-undangan,” sambungnya.
Karena hal ini sudah menggerus APBD sampai Rp200 miliar serta pengurangan DAK-DAU Rp113 miliar lebih, maka total mencapai Rp313,5 miliar, yang membuat belanja modal, termasuk belanja infrastruktur untuk kepentingan masyarakat menjadi sangat minim.
“Karena itu, saya sampaikan jangan ada mark up apalagi yang fiktif, itu sama sekali tidak dapat ditolerir. Saya juga mengajak seluruh ASN di Tapsel yang berjumlah 7.000 separuh PNS dan separuhnya lagi P3K untuk mengkompensasi minimnya belanja Infrastruktur, di 2025 ini kita tingkatkan kualitas pelayanan birokrasi, “ paparnya.
Reporter: Lily Lubis
Mantap..!
Cuma satu pesan saya bahwasanya Sipirok sebagai ibukota Tapsel sudah terlalu lama menjadi anak tiri. Dan putaran ekonomi sebagai ibukota sangat memprihatinkan berjalan hanya Senin & Kamis.
Mohon perhatiannya sebagai The Legend of Bank Sumut or Bupati Tapsel….Horas..3x
(Toga JN Siregar bin Dharma Indra Siregar)
The Real King Sipirok Godang….😅
Menurut saya, Sipirok SD hole, Aek Bila, dari periode kemarin ,sangat kurang perhatian terutama jalan yang rusak, belum pernah disentuh, kamu mohon diperhatikan pak Bupati. Sebelum nya diucapkan trimakasih. Semangat bertugas, semoga amanah. Horas