Panyabungan, StartNews – Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution membuka Forum Perangkat Daerah dalam rangka penyelarasan Rencana Kerja Strategis (Renstra) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029 di Aula Kantor Bupati Madina, Komplek Perkantoran Payaloting, Parbangunan, Kamis (10/7/2025).
Dalam kesempatan itu, bupati menyampaikan seluruh OPD harus bekerja sesuai rencana pembangunan yang telah disusun bersama.
“Kalau kita ibaratkan kita punya tujuan ke satu daerah, tentu kita sudah buat dulu jalannya. Jalan yang kita buat ini setelah ada format dan rancangannya, maka seluruh OPD, dinas terkait, camat, tidak boleh keluar dari garis yang sudah ditetapkan,” tegasnya.
Saipullah mengingatkan agar OPD tidak membuat jalan sendiri di luar RPJMD. Forum ini, kata dia, merupakan turunan RPJMD yang dilaksanakan oleh dinas terkait.
“Saya mengharapkan di forum ini kita semua berperan aktif, mengkritisi, dan melihat apa yang dibuat dalam rencana kerja lima tahun ini. Sehingga, arah tujuan yang kita tetapkan betul-betul berjalan di jalur yang kita harapkan,” ujarnya.
RPJMD ini, kata Saipullah, telah melalui proses panjang selama enam bulan dengan beberapa tahapan penyusunan. Forum ini juga menjadi ajang sinkronisasi RPJMD dengan rencana kerja strategis seluruh OPD, termasuk menetapkan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan tahun ini, tahun depan, hingga mencapai target pembangunan lima tahun mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, bupati menyoroti kondisi infrastruktur jalan di Madina. Dari total panjang jalan 1.800 kilometer, hanya 400 kilometer yang dalam kondisi baik. Sedangkan sisanya mengalami kerusakan dengan berbagai tingkat keparahan.
“Artinya, kondisi jalan kita ada yang rusak sangat parah, sedang, ringan, dan baik. Selama lima tahun ini kira-kira berapa kilometer yang bisa kita perbaiki. Tolong perencanaannya matang, sehingga kita bisa memprediksi mana yang jadi prioritas,” jelasnya.
Selain infrastruktur, dia juga menekankan masalah pengangguran yang harus segera ditangani. Saat ini tingkat pengangguran terbuka di Madina mencapai 7,4 persen atau sekitar 31 ribu orang.
“RPJMD harus bisa menjawab ini. Bagaimana solusinya juga harus ada di RPJMD. Kita bicara perekonomian, tentu banyak strategi yang harus kita lakukan agar ekonomi kita bisa naik,” ungkapnya.
Saipullah juga menambahkan, sesuai arahan Presiden, pertumbuhan ekonomi nasional ditargetkan mencapai 8 perseb pada tahun 2029-2030. Target ini juga menjadi motivasi bagi daerah untuk menyiapkan strategi yang tepat.
Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Madina berada di angka 73,4, sedikit di bawah IPM Provinsi Sumatera Utara yang mencapai 75,2.
“Itu sudah baik, tapi baiknya di paling dasar. Kita targetkan apakah kita mampu mengangkat 10 poin di atas menjadi 84. Saya ingin semua tantangan itu dibuat menjadi target yang menantang,” katanya.
Bupati berharap seluruh OPD memiliki semangat, dedikasi, dan tujuan yang sama dengan bupati dan wabup untuk membawa Madina lebih maju kedepan.
Hadir dalam kesempatan tersebut, unsur Forkopimda, Wabup Atika Azmi, Kakan Kemenag, ketua MUI, perwakilan instansi vertikal, kepala OPD, camat, dan ketua BWI Madina.
Reporter: Fadli Mustafid
Discussion about this post