Labuhanbatu, StartNews – Perjalanan panjang Nurlena Sari Siregar (54) yang penuh dedikasi dan pengabdian sebagai guru honorer akhirnya berbuah manis. Tahun 2025 ini, Nurlena lulus menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kinerja (PPPK) di MIN 3 Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Setelah bertahun-tahun bekerja sebagai tenaga honorer di MIN 3 Labuhanbatu, pada 2025 ini Nurlena lulus seleksi PPPK Kementerian Agama.
Sejak awal bekerja sebagai tenaga honorer di madrasah itu, Nurlena tahu bahwa perjalanan untuk mendapatkan pengakuan sebagai pegawai negeri bukanlah hal yang mudah.
Meskipun memiliki niat tulus untuk mendidik, dia harus menghadapi berbagai tantangan—mulai dari statusnya yang masih honorer, upah yang tidak tetap, hingga tantangan dalam menjalani proses seleksi yang ketat.
Namun, bagi Nurlena, semua itu bukan penghalang untuk terus mengabdi. Dia percaya setiap langkah kecil yang diambil akan mengarah pada tujuan besar.
“Tantangan itu biasa. Yang penting adalah bagaimana kita tetap semangat dan fokus pada tujuan,” kata Nurlena dengan senyum optimisme.
Setelah berjuang selama beberapa tahun, Nurlena memutuskan mengikuti seleksi PPPK Kemenag. Meskipun sudah mempersiapkan diri dengan matang, dia tetap merasa gugup menghadapi ujian tersebut. Namun, tekad dan semangat untuk memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan tak pernah pudar.
“Saya ingin lebih dari sekAdar mengajar. Saya ingin menjadi bagian dari sistem pendidikan yang lebih besar dan diakui oleh negara,” ungkapnya, baru-baru ini.
Setelah mengikuti berbagai tahapan seleksi yang ketat, Nurlena akhirnya dinyatakan lulus sebagai pegawai PPPK Kemenag. Keberhasilan ini bukan hanya milik Nurlena, tetapi juga kebanggaan bagi seluruh keluarga dan rekan-rekannya yang selalu mendukung perjuangannya.
Kini, sebagai pegawai PPPK Kemenag, Nurlena makin semangat menjalankan tugasnya sebagai pengajar. Dia bertekad memberikan pendidikan terbaik bagi generasi penerus bangsa, sekaligus menjadi teladan bagi para guru honorer lainnya yang juga berjuang untuk mendapatkan pengakuan.
“Ini adalah awal dari perjalanan panjang. Saya ingin terus belajar, berkembang, dan menginspirasi siswa-siswa saya untuk mencapai cita-cita mereka,” kata Nurlena.
Dengan segudang pengalaman dan komitmen kuat, Nurlena siap untuk terus mengabdi dalam dunia pendidikan Indonesia, memberikan yang terbaik bagi negeri tercinta.
Keberhasilan Nurlena Sari Siregar menjadi bukti bahwa kerja keras dan ketekunan pasti membuahkan hasil. Kini, ia menjadi simbol harapan bagi banyak tenaga honorer yang masih berjuang dan menunggu kesempatan untuk diakui.
Dengan semangat pantang menyerah, Nurlena berharap kisahnya dapat menginspirasi orang lain untuk terus berjuang dalam menjalani apa yang mereka cintai, tak peduli seberapa besar tantangan yang harus dihadapi.
Reporter: Rls