MOBILITAS barang dan jasa makin efisien dengan kehadiran Bandara Jenderal Abdul Haris Nasution di Kecamatan Bukitmalintang, Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Bandara ini boleh dibilang bandara yang diidam-idamkan oleh masyarakat Madina dan Tabagsel.
Saat ini jika kita mau bepergian ke ibu kota provinsi maupun ibu kota negara atau perjalanan luar negeri harus menempuh perjalan yang sangat jauh. Selain melelahkan, makan waktu, juga cost yang tinggi. Dengan beroperasinya bandara ini, semua masalah tadi sudah terpecahkan, tinggal bagaimana kita memanfaatkan bandara ini kedepan, sehingga dapat bermanfaat optimal bagi masyarakat Madina khususnya dan Tabagsel serta Sumbar pada umumnya.
Mengingat potensi sumber daya alam (SDA) Madina yang sangat melimpah, baik pertanian, perkebunan, pertambangan, dan kelautan yang saat ini sebagian besar sedang dalam tahapan pembangunan dan pengembangan.
Sebagian yang lain sedang tahap perencanaan untuk pengembangannya, terutama pengembangan pantai barat Madina yang memiliki kekayaan biota laut yang luar biasa dan keindahan pantai serta pulau-pulau kecilnya yang eksotis di sepanjang 170 kilometer garis pantainya.
Untuk kepentingan tersebut, jalur alternatif menembus pantai barat Madina sebenarnya sudah dirintis pada masa Bupati Amru Daulay dan ditingkatkan pada masa bupati berikutnya, Dahlan Nasution, yaitu jalur Bukitmalintang (lokasi Bandara AH Nasution) menuju Singkuang, Kecamatan Muara Batang Gadis (MBG), melintasi Kecamatan Nagajuang dan mengitari Sungai Batang Gadis dan pertemuannya dengan Sungai Batang Angkola.
Upaya saat ini, karena sebagian jalur yang direncanakan melewati kawasan hutan masih menunggu izin pinjam pakai dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sebenarnya usulan ini sudah lama. Namun, karena kurang sigapnya kita mengurusnya, maka prosesnya sangat lamban, kalau boleh dibilang stagnan. Namun demikian, setelah uji terbang bandara hari ini diharapkan Bupati Madina dan OPD terkait menunjukkan keseriusan yang lebih tinggi, sehingga izin tersebut kembali berproses dan pembukaan jalan dapat dilanjutkan.
Berdasarkan hasil pemetaan kami, jika ditarik garis lurus dari Bandara AH Nasution, jarak menuju jalan nasional MBG – Batang Toru hanya sekitar 70 kilomter dan taksiran jika sudah terbangun bisa mencapai 100 kilometer.
Jarak tempuh ini pastinya akan sangat efisien jika dijadikan sebagai jalur alternatif menuju pantai barat Madina. Artinya, untuk mencapai pantai barat Madina hanya membutuhkan waktu berkisar 1,5 jam perjalanan. Bandingkan dengan hari ini yang harus menyediakan waktu minimal 4 jam, belum lagi lalu lintas sering terhalang oleh jalan yang sering terputus akibat longsor dan banjir bandang. (*)