Panyabungan, StartNews – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mandailing Natal (Madina) Faisal Situmorang mengimbau para orangtua lebih aktif memperhatikan makanan anak-anaknya, menyusul kasus gagal ginjal belakangan ini makin banyak menyerang anak-anak.
“Tingginya kasus gagal ginjal pada anak-anak saat ini akibat bahan kimia tertentu yang masuk pada tubuh anak melebihi ambang batas,” kata Faisal Situmorang, Rabu (14/08/2024).
Akibatnya, kata dia, fungsi ginjal terganggu. Bahkan, dalam beberapa kasus anak-anak penderita gagal ginjal harus cuci darah.
Menurut dia, bahan kimia berlebih yang mengganggu fungsi ginjal ditenggarai bersumber dari makan seperti zat pengawet, pewarna, pemanis serta makanan kemasan yang tidak sesuai penggunaannya.
Untuk mengantisipasi adanya gangguan ginjal pada anak-anak di Kabupaten Madina, Faisal mengimbau agar orangtua lebih aktif menjaga makanan anak-anaknya, terutama jajanan di sekolah.
Dia menjelaskan, gejala yang harus diwaspadai orangtua pada anak-anak yang terindikasi gejala gagal ginjal, mulai dari demam panas yang berkepanjangan 3 sampai 5 hari, buang air kecil yang berkurang, mudah lelah, kulit kering, dan lain sebagainya.
“Untuk kedepan, Dinas Kesehatan akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk melakukan pengujian sampel makanan, khususnya yang dijajakan di sekolah,” katanya.
Selain itu, tim nantinya akan memeriksa sejumlah makanan jajanan yang dijual di pasar. “Apakah makanan itu sudah melewati pengujian dari Badan Pengawas Obat dan Makanan serta Majelis Ulama Indonesia,” katanya.
Meski demikian, Faisal mengungkapkan di Kabupaten Madina belum ada anak-anak yang ditemukan mengalami gagal ginjal akut pada tahun 2024.
Reporter: Agus Hasibuan