Panyabungan, StartNews Satu lagi profesor berasal dari Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Namanya, Prof. Dr. Muhammad Yusuf, M.Si. Dia merupakan putra asli Mandailing kelahiran Hutasiantar (sekarang Kelurahan Kotasiantar), Panyabungan, pada 11 April 1983.
Suami dari Musanni Fauziah Nasution ini meraih status guru besar pada usia 40 tahun, tepatnya tanggal 25 September 2023. Dia merupakan Guru Besar Kimia Anorganik pada Program Studi Kimia Universitas Negeri Medan.
Sebelum menjadi profesor dan guru besar, Yusuf mendasari pendidikannya di SDN Inpres Kelurahan Kotasiantar pada 1988-1994, lanjut ke SMPN 1 Panyabungan pada 1994-1997, kemudian SMAN 1 Panyabungan pada 1997-2000.
Yusuf meraih gelar sarjana (S-1) dan S-2 Kimia di Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara (USU) pada 2000-2004 dan 2005-2007. Kemudian melanjutkan ke jenjang S-3 Kimia di Fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2010-2015. Dia juga menempuh pendidikan non-degree di Lab Shogo Shimazu, Chiba University Jepang pada 2011 dan Lab. Anorganik di Universitas Indoneosa (UI) Depok pada 2017.
BACA JUGA:
Semasa kecil, Profesor Yusuf bukan anak manja. Sewaktu menuntut ilmu di SMA Negeri Panyabungan (sekarang SMA Negeri 1 Panyabungan), Yusuf tidak menghabiskan waktu untuk bermain seperti remaja seusianya. Sepulang sekolah, dia membantu orangtuanya di kilang padi hingga menjelang magrib.
Jika tidak ke kilang padi, Yusuf beraktivitas di kebun. Namun, di sela-sela waktu yang ada, dia bekerja sambil belajar. Pada malam hari, Yusuf belajar mulai pukul 19.45 hingga pukul 23.30 WIB. Pagi hari, dia bangun pukul 04.30 WIB dan belajar lagi hingga pukul 05.30 WIB. Tentunya, dia tidak lupa menunaikan salat subuh. Dia melakukan semua itu demi kualitas belajar agar setara dengan murid-murid SMA favorit di Kota Medan.
Sabtu (28/10/2023) kemarin, Profesor Yusuf menjadi pembicara pada webinar secara daring yang diikuti puluhan siswa-siswi SMA Negeri 1 Panyabungan. Webinar ini juga diikuti para guru serta anggota dan pengurus Pasmada.
Dalam webinar itu, Profesor Yusuf menyampaikan materi berbasis teori Gerak Brown dalam kimia ketika menjalani kehidupan bersekolah pada masa SMA. Menurut Prof. Yusuf, ada empat permasalahan yang dia temui ketika menuntut ilmu di SMA.
Berikut ini curriculum vitae Prof. Dr. Muhammad Yusuf, M.Si.
Nama: Prof. Dr. Muhammad Yusuf, M.Si.
Asal : Hutasiantar/11 April 1983
Pekerjaan : Dosen Kimia di Universitas Negeri Medan
Pekerjaan : Guru besar Lab. Anorganik Kimia FMIPA Unimed
Pendidikan :
- SDN Inpres Kel. Kotas Siantar 1988-1994
- SMPN 1 Panyabungan 1994-1997
- SMAN 1 Panyabungan 1997-2000
- S1 S2 Kimia, FMIPA USU 2000-2004; 2005-2007
- S3 : Kimia, FMIPA Institut Teknologi Bandung 2010-2015
Non degree
- Lab shogo Shimazu, Chiba Univ-Jepang 2011
- Anorganik UI- Depok 2017
Publikasi Artikel
- 20 Artikel Internasional
- Puluhan artikel Nasional
Penelitian dengan topik Polilakton sebagai kandidat bahan medis dan kemasan biodegradable didanai oleh:
- DRPM DIKTI 2016-2020
- PNBP Unimed 2019-2023
- DRTPM Dikti 2023
Penghargaan
- Best Presenter dari Royal society of chemistry (Inggris)
- Best Presenter pada UI- ITB Catalyst Symposium
- Satya Lencana 10 tahun
Organisasi
- Remaja Masjid Hutasiantar 1999-2000
- Gubernur Pemerintahan Mahasiswa FMIPA USU 2003-2004
- Ketua Bidang Internal HMI Sumut 2006-2008
- Koord Panitia Webinar Himpunan Kimia Indonesia Sumut 2019-2023
Hobi: Jalan kaki dan membaca novel Sejarah seperti Pramoedya A. Toer.
Reporter: Romi Hidayat
Discussion about this post