PadangSidempuan, StartNews Polres Padangsidempuan menegaskan isu penculikan anak di Kota Padangsidempuan tidak benar alias hoaks. Untuk itu, masyarakat diimbau tidak mudah termakan isu dan tidak ikut menyebarluaskan informasi yang tidak jelas sumbernya.
Kita sudah memastikan rekaman terkait upaya penculikan anak di Kota Padangsidempuan tidak benar alias hoaks, kata Kapolres Padangsidempuan melalui Kasat Reskrim AKP Maria Marpaung, seperti diberitakan Antara, Senin (6/2/2023).
Maria mengatakan pihaknya sudah melakukan penyelidikan ke berbagai lokasi dan telah mengumpulkan informasi dengan menemui pihak sekolah dan masyarakat, termasuk kepala lingkungan (kepling), lurah bahkan camat di Kota Padangsidempuan. Namun, kata dia, tidak ditemukan sama sekali adanya kasus penculikan anak.
Sayangnya, informasi tersebut masih beredar di media sosial. Banyak warga tanpa pikir panjang membagikan konten rekaman tersebut di grup whatsapp. Pesan suara rekaman seorang wanita berdurasi 1 menit, 20 detik terkait beredarnya penculikan anak itu beredar luas dan meresahkan. Hal ini membuat orangtua yang mempunyai anak usia dini khawatir apabila informasi itu benar.
Maria mengimbau masyarakat tidak mudah mempercayai informasi atau berita yang belum pasti kebenarannya. “Jangan mudah menyebar atau sebelum diketahui kebenaran isu tersebut, apalagi menyebar lewat media sosial,” katanya.
Dia menjelaskan informasi yang beredar di media sosial tentang adanya penculikan anak di Kota Padangsidempuan, khususnya di salah satu taman kanak-kanak di Kelurahan Padangmatinggi adalah hoaks.
Menyebarkan berita bohong itu bisa dikenakan pidana, masih terus memburu penyebar hoaks dan akan memberikan tindak tegas,” ungkap AKP Maria.
Sementara Kepala Lingkungan I, Kelurahan Padangmatinggi, Kecamatan Padangsidempuan Selatan, Salpian Siregar didampingi Kepala Lingkungan II Nasruddin Ritonga mengimbau warga agar tidak panik, karena informasi itu itu tidak benar alias hoaks.
Reporter: Sir
Discussion about this post