Pakantan, StartNews – Desa Silogun merupakan salah satu desa tertinggal dan terisolasi di Kecamatan Pakantan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Untuk mencapai desa ini, sudah hampir lima tahun ini warganya terpaksa menyeberangi sungai. Namun, dua pekan terakhir warga Desa Silogun bergotong-royong membangun jembatan kayu.
Walaupun jembatan kayu ini sederhana, tetapi keberadaannya cukup bermanfaat bagi masyarakat. Sebab, selama ini mereka harus melewati Sungai Aek Tapanjang untuk mencapai desanya. Bagi yang mngendarai sepeda motor, terpaksa harus mendorongnya di sungai ini. Itupun baru bisa dilewati kalau sungai tidak banjir.
Untuk mencapai Desa Silogun, ada dua jalur yang bisa dilalui. Pertama, dari Pakantan yang jaraknya mencapai 8 kilometer. Namun sayang, jalur ini tidak bisa lagi dilalui warga karena sepanjang 5 kilometer ruas jalannya tertimpa longsor dan semak belukar. Sedangkan jalur kedua dari Desa Limau Manis, Kecamatan Muarasipongi yang jaraknya sekitar 7 kilometer.
Lima tahun terakhir, warga Desa Silogun terpaksa melalui jalur Desa Limau Manis. Kondisi jalan dari Jalan Lintas Sumatera Muarasipongi ke Desa Limau Manis sepanjang 3 kilometer sudah bagus. Jarak dari Desa Limau Manis ke Silogun sekitar 4 kilometer. Kondisi jalan sekitar 2 kilometer dari Desa Limau Manis ke Jembatan Aek Tapanjang ini sudah rabat beton atau jalan usaha tani.
Di jembaan itulah biasanya warga harus menyeberangi arus sungai. Setelah itu, dari jembatan ini ke Desa Silogun berjarak sekitar 2 kilometer dengan kondisi jalan setapak dan tanjakan. Biasanya dari jembatan ini warga berjalan kaki. Kalaupun naik sepeda motor harus ektra hati-hati. Selain tanjakan, jalannya juga masih setapak dan terbuat dari tanah. Sedangkan sisi kiri dan kanan jalan terdapat jurang yang dalam.
Di sungai itulah warga membangun jembatan yang terbuat dari kayu sepanjang 12 meter. Jembatan ini dibuat atas inisiatif kepala desa dan Forkopincam Pakantan. Semua biaya berasal dari sumbangan masyarakat. Dengan bergotong-royong, jembatan ini akhirnya selesai dikerjakan. Saat ini, warga Desa Silogun tidak perlu lagi melewati sungai untuk mencapai desanya. Mereka cukup melewati jembatan dari kayu yan sudah dibagun.
Plt. Kepala Desa Silogun Akmal yang dihubungi pada Senin (23/1/2023) membenarkan warganya bersama Forkopincam Pakantan sudah bergotong-royong membangun jembatan kayu di Sungai Aek Tapanjang. Sebelum ada jembatan ini, warga terpaksa menyeberang sungai. Sedangkan jarak dari lokasi pembangunan jembatan ke Desa Silogun mencapai 2 kilometer lagi dengan kondisi jalan setapak dan tanjakan.
Akmal mengatakan walaupun jembatannya sederhana, tetapi kegunaannya penting bagi warga. Mereka tidak lagi mendorong sepeda motornya di sungai. Saat ini mereka sudah bisa lewat di atas jembatan kayu. Pembangunan jembatan ini memang urgen bagi warga.
“Dulu jembatan ini sudah pernah dibangun dengan sumber dana PNPM. Namun, mengingat sungai sering banjir, jembatan ini rusak tertimpa kayu dan hanyut dibawa arus sungai. Kondisi ini terjadi sekitar 5-6 tahun lalu. Mulai saat itu warga terpaksa menyeberang sungai untuk mencapai desa,” ujar Akmal.
Reporter: Lokot Husda Lubis