Panyabungan, StartNews Berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa Sekolah Tinggi Agaman Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal (Madina) menggalang dana bantuan untuk korban bencana alam erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Aktivitas penggalangan dana untuk korban erupsi Gunung Semeru ini tampak di sejumlah jalan besar di Panyabungan, Selasa (7/12/2021). Seperti terlihat di persimpangan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) pusat kota Panyabungan.
Para relawan kemanusiaan itu menggalang dana dari para pengendara yang melintas di persimpangan jalan tersebut, khususnya warga Madina. Rencananya, mereka akan menggalang dana bantuan selama empat hari.
Musammir Lubis, mahasiswa STAIN Madina, mengatakan aksi soladaritas Ikatan Mahasiswa Mandailing Natal ini untuk membantu para korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Sementara total dana yang terkumpul belum dapat dipastikan, karena penggalangan dana masih akan dilakukan hingga empat hari kedepan.
Para korban terdampak erupsi Gunung Semeru itu harus kita bantu. Semoga bantua kita nanti dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak erupsi Gunung Semeru, ujarnya.
Di tempat terpisah, HILMI Madina juga menggalang dana bantuan untuk korban terdapak erupsi Gunung Semeru.
Ketua DPW HILMI Madina Ahmad Syukur Lubis mengatakan sumbangan masyarakat Madina akan dikumpulkan dan diserahkan secara langsung ke lokasi bencana di Jawa timur melalui HILMI Sumatera Utara.
Hingga Rabu (8/12/2021), data sementara jumlah korban bencana erupsi Gunung Semeru mencapai 138 orang. Rinciannya, 82 orang luka ringan, 26 orang luka berat, 34 orang meninggal, dan 16 orang yang masih dalam pencarian.
Upaya pencarian korban di titik yang dicurigai dilakukan dengan menggunakan peralatan ringan seperti cangkul dan sekop. Adapun peralatan berat seperti backhoe dikerahkan untuk membantu pencarian di daerah tambang pasir dan Dusun Curah Kobokan.
Saat proses pencarian dan evakuasi dari lokasi penemuan korban, tim SAR gabungan menghadapi kendala seperti timbunan material bekas lahar dingin (pasir) yang tinggi. Semakin dalam digali, maka pasir terasa semakin panas. Kendala lain yang dihadapi, yaitu sempat terdengar suara dentuman dan peralatan seismograf di Pos Pantau Gunung Sawur bergerak. Namun demikian, pencarian masih bisa dilakukan dengan pengawasan ketat dari safety officer.
Reporter: Erwin
Discussion about this post