• Media Kit
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Minggu, Oktober 19, 2025
  • Login
Start News
  • Home
  • Newsline
  • Madina
  • Sumut
  • Nasional
  • Kabar Desa
  • Figur
  • Hiburan
  • Start TV
  • Start FM
No Result
View All Result
  • Home
  • Newsline
  • Madina
  • Sumut
  • Nasional
  • Kabar Desa
  • Figur
  • Hiburan
  • Start TV
  • Start FM
No Result
View All Result
No Result
View All Result

Upaya Dinas Kesehatan Madina Mencegah Anak Stunting

by Redaksi
Jumat, 11 Februari 2022
0 0
0
Upaya Dinas Kesehatan Madina Mencegah Anak Stunting

Dari kiri: Hotmadeli Siregar, SKM, dr. Nondang Eflita, dan Lesti Mafitri, SE. (FOTO: STARTNEWS/SAPARUDDIN SIREGAR)

Panyabungan, StartNews Dinas Kesehatan (Dinkes) Mandailing Natal (Madina) bersama organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya melakukan berbagai upaya untuk menekan jumlah stunting di kabupaten ini. Faktor lingkungan dianggap salah satu pemicu tingginya angka stunting.

Kenapa stunting masih ada atau sulit kita tekan sampai nol persen. Penyebabnya multifungsi. Termasuk fakor lingkungan yang tidak bersih, kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Madina kepada wartawan, Rabu (9/2/2022).

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Kekurangan berat badan dan tinggi bayi bisa pencetus stunting. Stunting bisa dilihat saat anak usia dua tahun. Walaupun berat badan dan tinggi badan bayi kurang normal, tapi sebenarnya masih ada waktu dua tahun memperbaikinya melalui pola makan yang benar.

Persoalan lingkungan menjadi salah satu pemicu balita mengalami stunting. Dapat disebabkan infeksi berulang. Misalnya, dengan lingkungan kotor dia bisa mencret, kata Nondang, didampingi Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Kantor Bappeda Madina Lesti Mafitri dan Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinkes Madina Hotmadeli Siregar.

Nondang menjelaskan, jika balita sudah mencret biasanya cepat dehidrasi. Kekurangan cairan dapat menyebabkan demam. Jika sudah demam, tidak ada lagi selera makan. Untuk balita secepat itulah penurunan berat badan. Penurunan selera makan membuat berat badan langsung turun, ujarnya.

Dengan keadaan gizi kurang tersebut, otomatistumbuh kembang bayi tidak sempurna. Beda dengan anak yang cukup gizi.

Sebab itu, para kaum ibu perlu tahu. Pada seribu hari pertama kehidupan, sejak si ibu postif hamil, bayi lahir, sampai si anak berumur dua tahun perlu asupan gizi yang cukup.

Itulah 1.000 hari kehidupan pertama. Untuk mencegah stunting, yaitu berat badan dan tinggi lahir normal, pemerintah sudah ada program. Antara lain, sejak remaja putri ketika usia masih kelas dua SLTP—diperkirakan mulai masa haid—mereka diberikan zat besi. Inisudah terlaksana di semua Puskesmas di Madina.

Pemberian zat besi atau tambah darah dimaksudkan agar si remaja putri terhindar dari kekurangan darah. Karena dia remaja putri, akan menjadi calon ibu, sebut Nondang.

Pada saat nanti remaja putri mau menikah, lanjutnya, harusada edukasi dari bidan Puskesmas. Tujuannya, supaya calon pengantin atau calon ibu sehat.

Jika tidak ada edukasi dari bidan, petugas penghulu tidak akan menikahkan. Itu sudah adaMoUantara Kementerian Kesehatan dengan Kementerian Agama di pusat.MoUini sudah ditindaklanjuti sampai tingkat kecamatan, katanya.

Nondang mengatakan pada 1.000 hari pertama kehidupan, si ibu harus memeriksakan kehamilan ke bidan minimal enam kali selama masa kehamilan. Ini sebagai upaya mengantisipasi agar tidak terjadi kekurangan berat badan dan tinggi badan bayi saat lahir.

Pendekatan melalui keluarga menjadi salah satu cara penanganan balita stunting. Selain itu, perlu pemberian gizi berupa susu dan roti kepada si penderita. Kalau dia betul-betul gizi buruk atau stunting, kami beri susu, ada juga yang diberikan roti, kata Nondang.

Reporter: Sir

Tags: Dinas KesehatanKurang GizimadinaStunting
ShareTweet
Next Post
SIDAK DUET (Upaya Perlindungan Perempuan di Perkantoran)

SIDAK DUET (Upaya Perlindungan Perempuan di Perkantoran)

Discussion about this post

Recommended

Lumban Pasir Gunung Tua Salurkan BLT-DD Tahap Empat

Lumban Pasir Gunung Tua Salurkan BLT-DD Tahap Empat

5 tahun ago
Bupati Madina Besuk Penderita Kanker Payudara di Bukitmalintang

Bupati Madina Besuk Penderita Kanker Payudara di Bukitmalintang

2 tahun ago

Popular News

  • 19 Pejabat Pemkab Madina Ikut Uji Kompetensi dan Evaluasi Kinerja, Ini Daftar Namanya

    19 Pejabat Pemkab Madina Ikut Uji Kompetensi dan Evaluasi Kinerja, Ini Daftar Namanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertijab Berlangsung Senyap, Bupati Ganti Plt. Kadis PUPR Madina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Madina Berharap Uji Kompetensi Lahirkan Pejabat Cerdas dan Visioner

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PN Madina Kabulkan Eksekusi Pengosongan Rumah di Desa Mompang Julu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Madina Tepis Isu Mutasi dan Eksistensi ‘Tim Bayangan’ yang Bergerilya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Contact
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

© 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Copyright Start News Group
No Result
View All Result
  • Home
  • Madina
  • Sumut
  • Newsline
  • Nasional
  • Newsline
  • Kabar Desa
  • Opini
  • Figur
  • Komunitas

© 2025