Palas, StartNews – Ketegangan antara masyarakat Luat Unterudang dan PT Barapala meningkat tajam setelah terjadi bentrokan yang berujung pada aksi penjarahan, perusakan, serta pembakaran sejumlah aset perusahaan.
Aksi damai yang digelar mahasiswa dan masyarakat di area perkebunan PT Barapala awalnya berjalan tertib. Namun, usai kegiatan unjuk rasa, situasi berubah menjadi ricuh. Sebagian peserta aksi yang masih berada di lokasi terlibat keributan dengan pihak pengamanan perusahaan, sehingga dua anggota keamanan mengalami luka pada Senin (17/11/2025).
Manajemen PT Barapala, Syahrizal Efendi Lubis, menyampaikan bahwa dua personel pengamanan, yakni Achmad dan Yesaya, diduga mengalami pemukulan saat menjalankan tugas sehingga menyebabkan luka pada bagian kepala.
Pihak perusahaan menyayangkan perubahan aksi damai menjadi tindakan anarkis yang menimbulkan kerugian materi. Aset perusahaan yang dirusak dan dibakar meliputi mess karyawan, gudang, serta beberapa kendaraan operasional.
Menurut Syahrizal, situasi memuncak ketika kembali terjadi penjarahan, perusakan, dan pembakaran pada Selasa (18/11/2025) dini hari.
Manajemen PT Barapala menegaskan bahwa perusahaan memiliki legalitas lengkap terkait pengelolaan perkebunan. Pihak manajemen menyatakan siap berdialog dengan masyarakat yang membutuhkan penjelasan mengenai legalitas tersebut.
Selama ini, PT Barapala telah menjalin kemitraan dengan enam desa sekitar melalui program pembangunan kebun plasma yang sementara direalisasikan melalui pemberian kompensasi sebelum pembangunan berlangsung. Perusahaan berharap hubungan harmonis antara PT Barapala dan masyarakat dapat terus ditingkatkan demi terciptanya situasi yang aman dan kondusif.
PT Barapala juga memohon kepada Kepolisian Resor Padanglawas (Palas) untuk segera memproses serta mengusut tuntas peristiwa penjarahan dan pembakaran.
Reporter: Lily Lubis





Discussion about this post