Panyabungan, StartNews Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fotografi STAIN Mandailing Natal (Madina) menggelar seminar bertajuk ‘Membangun Kreativitas Mahasiswa di Era Digital: Bersuara Lewat Graphic Design, Bergerak Lewat Social Media di Gedung Aula Terpadu STAIN Madina pada Sabtu (5/7/2025).
Seminar itu menghadirkan nara sumber Muhammad Syafrizal Rangkuti, graphic designer sekaligus social media specialist yang dikenal aktif mengedukasi pemuda tentang branding kreatif dan strategi komunikasi visual.
Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB berhasil menarik antusiasme mahasiswa. Tercatat 50 peserta hadir, terdiri dari mahasiswa lintas program studi, perwakilan HMPS dari seluruh prodi, delegasi berbagai UKM, serta perwakilan DEMA STAIN Madina.
Pembina UKM Fotografi Potret Ahmad Salman Farid mengatakan seminaritu merupakan bagian dari ikhtiar mendorong mahasiswa agar tidak hanya menjadi pengguna teknologi digital, tetapi juga menjadi pencipta konten yang bermanfaat.
Era digital telah membuka ruang yang sangat luas untuk berkreasi. Namun, tanpa literasi visual dan keberanian berkarya, mahasiswa akan tertinggal. UKM Fotografi harus jadi ruang ekspresi kreatif yang visioner, ujarnya.
Sementara Muhammad Ardiansyah turut mengapresiasi kerja keras panitia. Dia menekankan pentingnya semangat kolaborasi antar-organisasi kemahasiswaan agar budaya kreatif dan produktif tumbuh kuat di lingkungan kampus.
Desain grafis dan media sosial bukan hanya alat, tetapi bahasa baru yang harus dikuasai generasi muda. Kegiatan ini harus terus dihidupkan, karena memberi dampak langsung pada kepercayaan diri dan keterampilan mahasiswa, kata Ardiansyah.
Acara yang dipandu Nurul Latifah Sari sebagai moderator membawa suasana diskusi menjadi interaktif dan cair. Sesi utama diisi dengan pemaparan dari Muhammad Syafrizal yang membahas bagaimana desain grafis dapat menjadi sarana penyampaian pesan yang kuat dan bagaimana algoritma media sosial bisa dimanfaatkan untuk menyebarluaskan gagasan secara efektif.
Di era digital, pesan yang baik saja tidak cukup. Pesan itu harus dikemas dengan menarik dan relevan. Siapa yang bisa mengemas pesan dengan baik, dia yang akan memenangkan perhatian publik, ungkap Syafrizal.
Tak hanya memaparkan teori, narasumber juga membagikan tips praktis membuat desain yang eye-catching, penggunaan tools desain yang ramah pemula, hingga strategi membangun personal branding di media sosial seperti Instagram, TikTok, dan X (Twitter). Peserta juga diberikan waktu bertanya secara langsung, sehingga terjadi diskusi yang hidup dan mendalam.
Sahnan Hidayat, ketua panitia, mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini. Dia menyebut kegiatan ini bukan sekadar seminar, tapi ruang pembelajaran dan pembuktian bahwa mahasiswa STAIN Madina memiliki potensi kreatif yang luar biasa.
Alhamdulillah, antusiasme peserta luar biasa. Semoga acara ini jadi titik awal mahasiswa lebih berani mengekspresikan gagasan lewat desain dan media sosial, bukan hanya jadi penonton tapi pelaku, ujarnya.
Di akhir sesi, panitia memberikan penghargaan simbolis kepada narasumber dan moderator sebagai bentuk apresiasi. Acara ditutup dengan sesi dokumentasi bersama seluruh peserta yang berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat. UKM Fotografi juga mengumumkan akan meluncurkan program pelatihan desain lanjutan sebagai kelanjutan dari seminar ini.
Melalui kegiatan ini, UKM Fotografi STAIN Madina kembali membuktikan perannya sebagai ruang edukasi visual dan literasi digital, serta menjadi wadah aktualisasi diri bagi mahasiswa di tengah derasnya arus teknologi informasi.
Reporter: Rls
Discussion about this post