• Media Kit
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Sabtu, September 27, 2025
  • Login
Start News
  • Home
  • Newsline
  • Madina
  • Sumut
  • Nasional
  • Kabar Desa
  • Figur
  • Hiburan
  • Start TV
  • Start FM
No Result
View All Result
  • Home
  • Newsline
  • Madina
  • Sumut
  • Nasional
  • Kabar Desa
  • Figur
  • Hiburan
  • Start TV
  • Start FM
No Result
View All Result
No Result
View All Result

TPAS Regional Payakumbuh Ditutup Sementara Akibat Longsor

LAPORAN KHUSUS

by Redaksi
Sabtu, 13 Januari 2024
0 0
0
TPAS Regional Payakumbuh Ditutup Sementara Akibat Longsor

FOTO: ISTIMEWA.

Payakumbuh, StartNews Masih terlihat beberapa hari belakangan ini dampak dari ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Regional Payakumbuh, di Taratak Padang Karambia, Kecamatan Payakumbuh Selatan, Sumatera Barat. Tumpukan sampah terlihat banyak berserakan di sepanjang jalan Kota Bukittinggi hingga Kota Payakumbuh. TPA ini ditutup dan tidak bisa digunakan akibat longsor yang terjadi pada hari Rabu, 20 Desember 2023.

Kepala UPTD Regional Persampahan Payakumbuh Desrizal menyebutkan longsornya TPAS Regional Payakumbuh diduga akibat tingginya intensitas hujan di daerah itu sejak seminggu sebelumnya.

Kejadian (longsor) terjadi pada Rabu dinihari sekitar pukul 01.00 akibat intensitas hujan yang turun tinggi sejak beberapa hari terakhir. Kita sudah berupaya menata dengan baik, namun longsor di luar perkiraan, katanya.

Selain bak penampungan sampah yang longsor, jalan menuju TPAS Regional Payakumbuh juga terban sehingga sulit untuk dilalui kendaraan. Akibatnya lahan pertanian warga di sekitar TPA tersebut tertimbun sampah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Barat, Tasliatul Fuaddi, mengimbau empat kabupaten dan kota terdampak penutupan TPA Regional Payakumbuh, untuk segera menyiapkan TPA di wilayah masing-masing. Kabupaten Limapuluh Kota, Kota Payakumbuh, Kota Bukittinggi, dan Kabupaten Agam adalah daerah yang terkena dampak dari penutupan TPA Regional Payakumbuh.

Fuaddi mengatakan, sampai saat ini TPA Sampah Regional Payakumbuh masih dinyatakan ditutup sementara, sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. Saat ini, pembuangan sampah Kota Bukittinggi dan Kota Payakumbuh dialihkan sementara ke TPA Air Dingin di kota Padang. TPA Air Dingin digunakan sebagai solusi sementara, Tasliatul menegaskan bahwa tempat tersebut hanya mampu menampung sampah selama 60 hari. Ia menyoroti tanggung jawab daerah dalam mengelola sampah di wilayahnya.

Penutupan permanen akan dilakukan setelah keluarnya rekomendasi hasil uji resiko, serta kajian pembangunan Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) dari kementerian terkait. Penutupan permanen tergantung dengan hasil kajian uji resiko yang akan dilaksanakan besok. Kita tunggu hasilnya bagaimana dan baru nanti bisa kita putuskan bagaimana kedepannya, katanya.

Terkait dengan ancaman longsor di TPA Sampah Regional Payakumbuh, menurut Fuadi, ancaman longsor serta prediksi over capacity, sebetulnya telah diketahui sejak tahun 2017 silam.Kondisi ancaman itu sudah beberapa kali disampaikan Gubernur Sumatra Barat kepada bupati dan wali kota pengguna TPA Sampah Regional Payakumbuh.

Jauh-jauh hari sebenarnya kita sudah mengingatkan supaya masing-masing kabupaten kota untuk membuat TPA masing-masing, apalagi sebenarnya yang menjadi penanggungjawab pengelolaan sampah atau TPA ini adalah pemkab dan pemko bukannya pemprov, ujarnya

Makanya terakhir pada tanggal 31 Januari lalu, Gubernur kembali menyurati resmi wali kota dan bupati untuk mengingatkan bahwa di tahun 2024 TPA akan ditutup. Sehingga pemerintah kabupaten kota diminta untuk memikirkan sistem pengolahan sampah di daerah masing-masing, tuturnya.

Pasca longsor di TPAS Regional Payakumbuh, Sampah dari Kota Bukittinggi dan Payakumbuh dialihkan ke TPA Air Dingin, Kota Padang

Pasca ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah yang berlokasi di Kelurahan Padang Karambia Kecamatan Payakumbuh Selatan semenjak Desember 2023 silam, hampir disemua sudut Kota Bukittinggi dan Kota Payakumbuh ditemui tumpukan berbagai jenis sampah yang mengganggu indera penciuman dan penglihatan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Fadelan Fitra Masta membenarkan sampah-sampah dari kota Bukittinggi dan Kota Payakumbuh dialihkan pembuangannya ke TPA Air Dingin, Kota Padang, karena menurutnya pihaknya masih mampu mengelola jumlah sampah yang masuk tersebut..

“Untuk Bukittinggi, sampah yang masuk ke TPA Air dingin sejak Sabtu (23/12) lalu, sampai hari ini sampahnya sudah lebih dari 750 ton. Sementara Payakumbuh yang masuk sejak Jumat (29/12) lalu, sampai kemarin total sampahnya sudah lebih dari 150 ton. Sementara untuk Padang sendiri setiap hari sampah yang masuk sebanyak 640 ton. Artinya Dengan jumlah ini TPA Air Dingin masih mampu menampung,”

“Untuk berapa lamanya sampah dari Bukittinggi dan Payakumbuh masuk ke TPA Air Dingin belum diketahui. Jadi untuk beberapa waktu ke depan kita masih menerima sampah tersebut. Jadi sampah yang masuk dari dua Kota ini tidak akan mempengaruhi penuhnya sampah di TPA Air Dingin. Karena ukuran TPA kita ini sangat luas,”ungkapnya

Perlu diketahui, pasca terjadi banjir dan longsor yang melanda beberapa daerah di Sumbar beberapa waktu yang lalu sangat berdampak pada kerusakan fasilitas umum. Termasuk kerusakan akses yang terjadi di TPA Regional Kota Payakumbuh. Akibatnya terjadi penumpukan sampah di beberapa daerah yang bergantungan ke TPA Regional Kota Payakumbuh seperti Kota Bukittinggi dan Payakumbuh.

Tanggap Darurat Penanganan Sampah

Pasca penutupan TPAS Regional Payakumbuh, terlihat masyarakat kebingungan atas penumpukan sampah yang terjadi di jalan-jalan lingkungan hingga jalan propinsi. Sebagian warga ada yang membuang sampah sembarangan, akibat truk pengangkut sampah tidak teratur lagi menjemput dan mengangkut sampah di lingkungannya masing-masing. Rosnimar, warga kota Payakumbuh mengungkapkan kebingungannya atas tumpukan sampah di depan rumahnya yang belum diangkut petugas sampah, biasanya setiap hari selalu ada petugas yang menjemputnya. Demikian juga Heri, salah seorang pedagang kelapa muda di Birugo, Bukittinggi menyampaikan sudah dua hari sampah kelapanya belum juga diangkut oleh petugas sampah.

Hal ini juga menjadi perhatian khusus dari Kapolres Payakumbuh AKBP Wahyuni Sri Lestari, S.I.K.M.H. Pihaknya mengklaim permasalahan sampah bukan hanya urusan dari Pemko Payakumbuh saja namun juga menjadi permasalahan bersama seluruh lapisan masyarakat hingga jajaran kepolisian yang di pimpinnya.

Beberap waktu lalu kita bersama jajaran Forkopimda dan instansi terkait telah menggelar rapat tentang penanggulangan sampah, dimana saat ini sedang diupayakan lokasi baru sebagai tempat pembuangan akhir sampah, ujar Kapolres.

Disebutkan Kapolres, permasalahan sampah bisa saja mengarah kepada tindak pidana, hal ini disinyalir bahwa jajaranya telah menerima informasi bahwa sudah mulainya timbul rasa ketidaksukaan dan antipati warga atas pembuangan sampah yang di lakukan oleh pihak lain di lingkunganya.

Kita himbau masyarakat tetap tenang dan tidak tersulut emosinya serta terus mempedomani Surat Edaran Walikota Payakumbuh tentang penanggulangan sampah, terang Kapolres.

Kapolres juga telah perintahkan kepada seluruh personilnya terutama yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas untuk turut mengawal dan mensosialisasikan surat edaran Walikota Payakumbuh No : 01/ED/WK-PYK/2024 tentang penanggulangan sampah serta mengajak dan bersama-bersama warga binaanya untuk lebih peduli dalam memilah dan mengolah sampah menjadi tiga bagian yakninya sampah organik, sampah anorganik dan sampah residu.

Selain itu Kapolres juga mengajak para warga untuk membudayakan perilaku hidup minim sampah dengan mengurangi penggunaan kantong kresek, penggunaan botol minuman sendiri dan tempat makanan berbahan plastik sendiri, yang nantinya berpeluang untuk menambah terjadinya penambahan sampah. Ketika belanja ke pasar, bawalah kantong belanjaan dari rumah dan tidak membuang sampah sembarangan. Terutama yang lagi berwisata ke Bukittinggi dan Payakumbuh, buanglah sampah sementara di dalam mobil, jangan buang sampah di jalanan, ujar Kapolres.

Reporter: Romi Hidayat

Tags: Ditutup SementaraLongsorPayakumbuhTPAS Regional
ShareTweet
Next Post
Gunung Marapi Sumbar Erupsi Lontarkan Batu Api

Gunung Marapi Sumbar Erupsi Lontarkan Batu Api

Discussion about this post

Recommended

Bukit Bendera di Natal Terbakar

Bukit Bendera di Natal Terbakar

6 tahun ago
Kampanye di Pantai Barat, Atika Azmi Paparkan Hasil Pembangunan

Kampanye di Pantai Barat, Atika Azmi Paparkan Hasil Pembangunan

11 bulan ago

Popular News

  • Pemprov Sumut Perbaiki Infrastruktur di Berbagai Kabupaten, Tak Ada di Madina

    Pemprov Sumut Perbaiki Infrastruktur di Berbagai Kabupaten, Tak Ada di Madina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bungkusan Berisi Ari-ari Bayi di Gedung Lama RSUD Panyabungan Bikin Geger

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Riksus Lagi, Kali Ini Menyasar Semua Kabid di Distan Madina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun Ini Pemprov Sumut Targetkan Pembangunan 15 Ribu Rumah untuk MBR

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Heboh Foto Mesra Kepsek dengan Perempuan Bersuami Beredar Luas di Madina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Contact
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

© 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Copyright Start News Group
No Result
View All Result
  • Home
  • Madina
  • Sumut
  • Newsline
  • Nasional
  • Newsline
  • Kabar Desa
  • Opini
  • Figur
  • Komunitas

© 2025